Koordinasi dan kolaborasi global dalam menangani penyebaran COVID-19 sangat penting untuk mengontrol dan mengatasi penyebaran virus tersebut
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus guna membahas situasi global penyebaran virus corona tipe baru atau penyakit COVID-19 yang semakin memprihatinkan.

Pertemuan itu dilakukan di sela-sela High Level Segment Dewan HAM PBB sesi ke-43 di Jenewa, Swiss, Senin.

“Koordinasi dan kolaborasi global dalam menangani penyebaran COVID-19 sangat penting untuk mengontrol dan mengatasi penyebaran virus tersebut”, kata Menlu Retno dalam keterangan tertulis.

Lebih lanjut Retno menyatakan kolaborasi global dalam menangani COVID-19 bukan saja untuk mengatasi penyebaran virus ini dalam jangka pendek, namun juga untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus sejenis dalam jangka panjang.

Dalam kesempatan itu, Menlu Retno menyampaikan perkembangan penanganan COVID-19 di Indonesia. Penyakit COVID-19 disebut oleh WHO disebabkan oleh virus sindrom pernapasan akut parah corona tipe 2 atau SARS-CoV-2.

“Hingga saat ini menurut data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI, belum ada kasus individu yang positif terjangkit virus ini di Indonesia,” kata dia.

Selain itu, Menlu juga menjelaskan upaya pemerintah Indonesia dalam mengevakuasi WNI yang berada di wilayah yang terjangkit COVID-19 di beberapa negara.

Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno menyampaikan dukungan terhadap strategi respons darurat yang dilakukan WHO selama ini, dan berharap WHO dapat berbagi keahlian dalam penanggulangan COVID-19 sebagaimana dilakukan di negara lain.

Menlu Retno juga menyampaikan hasil pertemuan ASEAN-China Special Meeting on Coronavirus di Vientiane, Laos, 20 Februari 2020.

“Pertukaran informasi sebagai salah satu bentuk koordinasi penanganan COVID-19 sangat esensial untuk mencegah merebaknya virus corona”, sebut Retno.

Dirjen WHO berpesan agar Indonesia terus siaga terhadap penyebaran COVID-19, walaupun hingga saat ini belum terdeteksi WNI yang terjangkit COVID-19 di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Dirjen WHO mengapresiasi peran Indonesia sebagai Ketua Forum Foreign Policy for Global Health (FPGH), yang mengusung tema “Pelayanan Kesehatan yang Terjangkau untuk Semua Orang”

Tema ini mendukung tercapainya Layanan Kesehatan Universal yang merupakan salah satu prioritas Agenda Pembangunan Berkelanjutan (SDGs 2030).

Menlu RI menyampaikan undangan kepada Dirjen WHO untuk hadir pada FPGH Ministerial Retreat, pada 9-10 Juli 2020 di Bali, sebagai salah satu inisiatif Indonesia sebagai Ketua FPGH 2020. Dirjen WHO menyambut baik dan dan siap membantu keketuaan Indonesia.

Baca juga: Kuwait, Bahrain, Irak laporkan kasus virus corona terkait dengan Iran

Baca juga: Lebih dari 3.000 staf medis di China terinfeksi corona

Baca juga: WHO jalin kerjasama dengan perusahaan perangi hoaks terkait COVID-19


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2020