KUALA LUMPUR (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, yang baru menyampaikan pengunduran diri ke Raja atau Yang di-Pertuan Agong Malaysia, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, juga menyatakan mundur dari jabatan ketua Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu).

Pengunduran diri sang perdana menteri Malaysia ketujuh itu disampaikan melalui siaran pers Partai Bersatu di Petaling Jaya, Kuala Lumpur, Senin.

Adapun peletakan jabatan Mahathir sebagai Ketua Partai Bersatu disampaikan melalui surat yang diserahkan ke kantor pusat Partai Bersatu.

Pada saat yang sama, Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) juga menyatakan keluar dari Koalisi Pakatan Harapan yang telah mengantarkan Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri Malaysia ketujuh.

"Majelis Pimpinan Tertinggi Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) dalam musyawarah khusus yang diadakan pada 23 Februari 2020 telah membuat keputusan untuk keluar dari Pakatan Harapan," kata Presiden Bersatu, Haji Muhyiddin Bin Hj Mohd Yassin.
 
Mahathir menyatakan mundur dari Ketua Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu).  ANTARA/Agus Setiawan/tm


Dia mengatakan semua anggota parlemen dari Partai Bersatu juga keluar Pakatan Harapan.

"Semua mereka telah menandatangani akuan bersumpah untuk terus mendukung dan memberi kepercayaan kepada Tun Dr Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri Malaysia," katanya.

Akuan bersumpah merupakan surat pernyataan yang digalang pendukung Mahathir di parlemen untuk mendapatkan suara mayoritas parlemen agar Mahathir bisa menduduki jabatan perdana menteri hingga akhir jabatan selama lima tahun.

Muhyiddin mengatakan keputusan tersebut dibuat dengan mengikuti perkembangan politik saat ini dan masa depan negara.

Koalisi Pakatan Harapan merupakan gabungan dari PKR, Bersatu, DAP dan Partai Amanah.

Baca juga: Mahathir Mohamad mundur sebagai Perdana Menteri Malaysia

Baca juga: Anwar Ibrahim bertemu Mahathir bicara transisi kekuasaan



 

Presiden Jokowi disopiri langsung oleh PM Mahathir Mohammad

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020