London (ANTARA) - Huawei pada Kamis (20/2) mengatakan wabah virus corona tidak akan berdampak pada pasokan peralatan telekomunikasi 5G untuk para pelanggannya.

Perusahaan telekomunikasi China tersebut mengeluarkan pernyataan itu setelah pabrik-pabriknya sudah memulai kembali menjalankan kegiatan produksi.

Yang Chaobin, kepala lini produk 5G Huawei, mengatakan peralatan 5G saat ini diproduksi di pabrik-pabrik Huawei sendiri.

"Sejak wabah virus, sudah cukup lama berlangsung dan sebenarnya semua pabrik Huawei sudah memulai produksi," katanya kepada para wartawan di London.

"Pemasok-pemasok utama juga sudah mulai berproduksi lagi, jadi tidak ada dampak sama sekali pada pasokan bagi para pelanggan kami."

Pabrikan China yang menggerakkan sebagian besar ekonomi dunia itu telah dilanda wabah virus corona, juga pembatasan perjalanan serta karantina yang diterapkan karena virus tersebut.

Apple Inc pada Senin membatalkan target penjualan triwulanan baru beberapa minggu yang lalu dibuat. Alasannya, peningkatan pabrik di China lebih lambat dari yang diantisipasi.

Hyundai Motor Co dan Nissan Motor Co terpaksa harus menangguhkan sejumlah produksi, tidak hanya di China tapi juga di negara-negara asalnya, akibat kekurangan suku cadang.

Huawei, produsen terbesar dunia untuk peralatan telekomunikasi, dalam beberapa tahun terakhir terjebak dalam perselisihan antara Washington dan Beijing setelah Amerika Serikat menuduh perusahaan itu memata-matai untuk mencuri rahasia negara-negara Barat. Huawei membantah tuduhan itu.

Sumber: Reuters

Baca juga: Corona ancam rantai pasokan Apple, penjualan dan sahamnya jatuh

Baca juga: Dampak Covid-19, pejualan paket wisata luar negeri di Makassar menurun

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020