Washington (ANTARA) - Pentagon pada Jumat mengumumkan pembatasan baru akses senjata bagi mahasiswa militer asing di pangkalan Amerika Serikat serta sejumlah langkah lainnya setelah seorang personel Arab Saudi menewaskan tiga tentara AS di pangkalan udara Angkatan Laut Florida pada Desember lalu.

"Kembali beraktivitas bukan berarti kembali pada urusan yang biasanya. Untuk selanjutnya kami akan memberlakukan sejumlah kebijakan dan prosedur keamanan baru," kata pejabat senior intelijen Pentagon, Garry Reid, melalui pernyataan.

Tiga pelaut AS tewas dan delapan lainnya terluka akibat serangan di Pangkalan Udara Angkatan Laut Pensacola. Wakil polisi menembak mati si pelaku, Letnan Dua Pasukan Udara Arab Saudi Mohammed Saeed Alshamrani.

Seusai peristiwa itu, militer AS melarang pilot Arab Saudi beroperasi dan membatasi sekitar 850 personel militer Arab Saudi yang sedang menjalani pelatihan di negara tersebut, sebagai bagian dari "standar keamanan" selama pihaknya meninjau ulang prosedur pemeriksaan.

Reid mengatakan melalui pernyataan bahwa semua departemen militer dapat melanjutkan pelatihan secara menyeluruh ketika prosedur baru diberlakukan.

Pekan depan Menteri Pertahanan Mark Esper akan mengunjungi pangkalan di Pencasola, Florida, yang menjadi lokasi penembakan. Pihaknya akan memberikan pengarahan singkat soal rencana perubahan dalam pemeriksaan dan keamanan, menurut Pentagon.

Sumber: Reuters
Baca juga: Pentagon sebut Soleimani sedang rencanakan serangan terhadap AS
Baca juga: Kesaksian pejabat senior Pentagon dalam skandal Trump diundur

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020