Amman (ANTARA) - Intelijen Yordania baru saja menggagalkan rencana serangan teror terhadap diplomat AS dan Israel serta pasukan AS yang dikerahkan di pangkalan militer di selatan negara itu, menurut surat kabar al-Rai, Selasa.

Yordania mengatakan dua terduga milisi berencana mengarahkan kendaraan ke sasaran mereka dan menyerangnya dengan senjata api dan pisau.

Keduanya akan diadili di pengadilan keamanan negara Yordania, tambahnya.

Anggota ISIS dan kelompok garis keras lainnya telah lama menargetkan kerajaan yang bersekutu dengan AS tersebut dan puluhan milisi saat ini mendekam di penjara untuk waktu yang lama.

Raja Abdullah, sekutu Timur Tengah dari negara Barat melawan militansi, menjadi salah satu pemimpin yang paling vokal di kawasan untuk memperingatkan ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok garis keras.

Sejumlah insiden selama beberapa tahun belakangan mengguncang kerajaan Arab, yang relatif tidak diwarnai pemberontakan, perang saudara dan militansi yang melanda Timur Tengah sejak 2011.

Yordania tahun lalu mengatakan pihaknya berhasil menjegal rencana ISIS termasuk serentetan serangan terhadap instalasi keamanan, pusat perbelanjaan dan tokoh agama moderat. Pihaknya berhasil menangkap para tersangka.

Sumber: Reuters

Baca juga: Yordania bersumpah akan basmi ISIS
​​​​​​​
Baca juga: Yordania lumpuhkan serangan teror di Kastil Karak
Baca juga: Utusan Palestina puji sikap raja Yordania mengenai Palestina

 

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2019