Istanbul (ANTARA) - Personel Pasukan Demokratik Suriah (SDF) --merek yang digunakan oleh kelompok teror YPG/PKK-- telah memulai penarikan di bagian timur-laut Suriah dan menghancurkan benteng militer mereka, kata US Central Command (CENTCOM), Jumat.

Tindakan tersebut dilakukan setelah kepala pertahanan Turki dan AS sepakat untuk meluncurkan tahap pertama rencana zona aman di Suriah Utara pada Rabu.

"Dalam waktu 24 jam setelah percakapan telepon antara US SECDEF dan MINDEF Turki untuk membahas keamanan di bagian timur-laut Suriah, SDF menghancurkan benteng militer pada 22 Agustus," kata CENTCOM di Twitter, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad.

"Itu memperlihatkan komitmen SDF untuk mendukung pelaksanaan kerangka kerja mekanisme keamanan," katanya.

Dalam satu percakapan telepon pada Rabu, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Askar dan Menteri Pertahanan AS Mark Esper sepakat untuk meluncurkan tahap pertama rencana zona aman Suriah mulai 21 Agustus.

Akar mengatakan zona aman di sebelah timur Sungai Eufrat di Suriah mesti dibentuk di dalam kerangka kerja prinsip-prinsip yang ditetapkan pada kalendar tanpa penundaan, kata Kementerian Pertahanan Turki di dalam satu pernyataan.

Akar dan Esper juga sepakat bahwa delegasi militer dari kedua negara akan bertemu di Ankara segera untuk membahas tahap selanjutnya rencana zona aman, katanya.

Para pejabat militer AS dan Turki mencapai kesepakatan pada 7 Agustus bahwa zona aman di Suriah Utara akan berfungsi sebagai "koridor perdamaian" bagi orang Suriah yang menjadi pengungsi dan ingin pulang ke rumah mereka dan satu Pusat Operasi Gabungan di Turki akan ditetapkan untuk mengkoordinasikan pembentukannya.

AS, yang menganggap PKK sebagai organisasi teroris, mengganti nama YPG jadi Pasukan Demokratik Suriah pada Juli 2017 untuk menjauhkan diri dari PKK.

Dalam dua tahun belakangan ini, operasi Cabang Zaitun dan Perisai Eufrat oleh Turki membebaskan wilayah tersebut dari anggota YPG/PKK dan Da'esh, dan memungkinkan ratusan ribu warga sipil yang menjadi pengungsi agar pulang ke rumah mereka.

PKK --yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa-- telah melancarkan aksi teror terhadap Turki selama lebih dari 30 tahun, dan mengakibatkan kematian hampir 40.000 orang.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Menlu: Turki akan bersihkan anggota YPG/PKK dari timur Eufrat
Baca juga: Turki harapkan AS akhiri dukungan buat PKK/YPG
Baca juga: PBB: 313 anak direkrut oleh kelompok YPG/PKK

 

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019