Tokyo (ANTARA) - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Jumat mengatakan bahwa Jepang masih mengharapkan Korea Selatan untuk menepati janjinya pada masalah kontroversial tentang kerja paksa pada masa perang dan untuk membangun kembali kepercayaan.

Komentar disampaikan Abe menyusul pengumuman Korea Selatan pada Kamis (22/8) bahwa Korsel mengakhiri perjanjian berbagi intelijen dengan Jepang terkait perselisihan soal kompensasi bagi para Korea Selatan yang dipaksa menjadi tenaga kerja pada masa perang selama pendudukan Jepang di Korea.

Baca juga: Korea Selatan batalkan pakta pertukaran info intelijen dengan Jepang

Hubungan antara kedua negara bertetangga di Asia Timur itu mulai memburuk pada akhir tahun lalu setelah Mahkamah Agung Korea Selatan memerintahkan perusahaan-perusahaan Jepang untuk memberi ganti rugi bagi sebagian dari pekerja paksa pada masa perang.

Jepang mengecam keputusan tersebut dengan mengatakan bahwa masalah itu telah diselesaikan melalui perjanjian 1965 soal normalisasi hubungan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Presiden Korsel janji ambil tindakan atas pembatasan ekspor Jepang

Baca juga: Hubungan Jepang - Korea Selatan "sangat parah"

 

RI tawarkan jadi tuan rumah perdamaian dua-Korea

Penerjemah: Maria D Andriana
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019