Jakarta (ANTARA) - Mantan Gubernur Louisiana Kathleen Babineaux Blanco, yang masa jabatannya didominasi trauma Badai Katrina dan Rita pada 2005, meninggal pada usia 76 tahun akibat komplikasi kanker, demikian diumumkan kantor gubernur negara bagian itu, Minggu (18/8).

Kathleen, seorang Demokrat, adalah wanita pertama yang dipilih untuk memimpin negara bagian itu dan menjabat dari 2004 hingga 2008.

"Kathleen mencintai negara bagian ini dan rakyat kami dan ia merupakan contoh cemerlang tentang apa yang dapat dicapai dengan kerja keras dan tekad," kata Gubernur Louisiana John Bel Edwards, juga seorang Demokrat, di akun Twitter.

"Dia memimpin Louisiana melalui salah satu masa paling gelap kita, ketika angin topan dan kegagalan sistem tanggul menghancurkan sebagian negara kita."

Surat kabar Advocate di Baton Rouge, Louisiana, melaporkan bahwa dia meninggal pada Minggu karena komplikasi kanker kulit.

Kathleen mengawali jabatan publik pada 1984 sebagai wanita pertama yang dipilih untuk mewakili kota Lafayette di badan legislatif negara bagian, menurut biografi resmi negara bagian itu.

Ibu dengan enam anak itu mencalonkan diri untuk jabatan publik setelah bertahun-tahun di rumah bersama anak-anaknya. Ia juga menjadi wanita pertama yang terpilih di Komisi Layanan Publik Louisiana.

Kegagalan sistem tanggul di sekitar New Orleans selama Badai Katrina dan kritik terhadap penanganan negara bagian meredupkan kariernya di politik. 

Sekitar 1.200 orang tewas akibat Badai Katrina, sebagian besar di sepanjang Pantai Teluk Louisiana dan Mississippi.

Badai Rita menghantam wilayah Gulf Coast segera setelah itu, memberikan pukulan lebih lanjut ke negara bagian, yang tampaknya tidak siap menghadapi beruntun. Badai itu menewaskan sedikitnya 100 orang.

"Keabsahan dan popularitasnya hilang dalam dua minggu," kata konsultan politik Roy Fletcher seperti dikutip dalam wawancara pada 2006.

Mantan Gubernur Republik Arkansas Mike Huckabee, memujinya di Twitter dengan mengatakan: "Kami berasal dari pihak yang berbeda, tetapi dia dan suaminya (semua orang memanggilnya "Pelatih") berkelas dan kami bekerja bersama dalam proyek yang membantu kedua negara bagian kami. "

Sumber: Reuters

Baca juga: Kerugian akibat Badai Harvey setara dengan Badai Katrina

Baca juga: Sutradara "Selma" filmkan Badai Katrina

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019