Forum Mahasiswa Desak Timses Lakukan Kampanye Edukatif
"Dari hasil diskusi yang kami lakukan, pelaksanaan kampanye pada pemilu presiden sekarang tidak semuanya mencerdaskan masyarakat karena masih ada materi-materi kampanye yang masuk kategori kampanye hitam atau kampanye fitnah," kata Koordinator Forum Mahasiswa Jawa Tengah Untuk Demokrasi Barri Pratama di Semarang, Selasa.
Ia menjelaskan kampanye hitam yang ada selama masa kampanye ini telah mendiskreditkan kedua pasangan capres pada Pemilu Presiden, 9 Juli 2014.
"Masyarakat menerima dampak buruk dari adanya kampanye hitam yang bentuknya bermacam dan cepat menyebar seperti isu istri capres tertentu dan menyinggung suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang tidak ada relevansinya dengan pemilu presiden," ujarnya.
Menurut dia, berbagai kampanye hitam terhadap masing-masing pasangan capres itu juga tidak ada relevansinya untuk dijadikan standar oleh masyarakat dalam memilih presiden pada Pemilu Presiden, 9 Juli 2014.
"Kami tidak akan berhenti sampai di sini, melainkan akan melanjutkan dengan mengundang perwakilan capres di Jateng untuk menanggulangi kampanye hitam," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Barri usai menggelar diskusi terbatas bersama aktivis mahasiswa berasal dari berbagai perguruan tinggi yang diprakarsai oleh KPU Jateng dan Pusat Telaah dan Informasi Semarang.
Aktivis mahasiswa yang hadir, antara lain dari Universitas Diponegoro, Universitas 17 Agustus 1945, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Islam Sultan Agung.
Anggota KPU Jateng Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Hubungan Antarlembaga Wahyu Setiawan mengatakan apa yang disampaikan para mahasiswa itu merupakan gerakan moral dan bukan gerakan politik.
"Dalam Undang-Undang Pemilu Presiden 2014 jelas bahwa dalam kampanye dilarang untuk mengemukakan hal-hal yang bersifat SARA," katanya.
Ia mengemukakan masyarakat di Jateng terkena imbas dari kampanye hitam yang beredar luas saat ini.
"Banyaknya pertanyaan-pertanyaan di masyarakat yang berkaitan dengan isu-isu agama capres tertentu membuktikan bahwa kampanye hitam betul-betul terjadi," ujarnya.