Eddy di Magelang, Selasa, mengatakan, PLN harus membenahi proses pelayanan listrik yang dinilai kurang maksimal akhir-akhir ini mengingat dalam sepekan terakhir listrik sering padam dan menimbulkan kerugian materi hingga ratusan juta rupiah, khususnya pengusaha.
Menurut dia, kerugian akibat padam listrik tersebut paling terasa di sektor usaha kecil yang hanya mengandalkan tenaga listrik untuk usaha mereka.
"PLN paling bertanggung jawab atas kerugian itu. Saya minta PLN bisa konsekuen apabila terjadi gangguan padam listrik," katanya.
Ia menilai PLN tidak memberikan sikap keadilan kepada warga, karena tidak segera menyelesaikan gangguan yang mengakibatkan listrik padam di sejumlah kawasan yang ada Kota Magelang.
"PLN harus adil. Jangan kalau masyarakat tidak membayar saja langsung diputus, tetapi kalau PLN yang salah dibiarkan saja. Alasannya, perbaikannya sulit atau kendala teknis," katanya.
Ia mendesak PLN dapat meningkatkan strategi pelayanan, karena selama ini pembiayaan listrik juga telah mengalami kenaikan setiap tahun. Namun hal itu tidak dibarengi dengan pelayanan optimal.
Ia meminta PLN bertanggung jawab atas kerugian yang diderita masyarakat, dengan memberikan kompensasi berupa pengurangan biaya listrik, karena tidak sedikit sektor industri mengalami kerugian hingga ratusan juta, setiap ada pemadaman listrik.
"Konsekuensinya, PLN harus mengganti kerugian bersifat materi. Misalnya, dengan memotong pembiayaan listrik, terserah bagaimana caranya, yang jelas masyarakat harus merasakan secara riil tanggung jawab itu," katanya.
Di tempat terpisah, Manager PLN Area Magelang, Dwi Purnomo, mengatakan, padamnya listrik beberapa kali itu terjadi murni karena gangguan teknis.
Ia mengatakan, ada kerusakan tiang listrik PLN akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi di kawasan Kebonpolo, Kota Magelang.
"Hal itu murni gangguan teknis, bukan pemadaman. Kalau pemadaman pasti kami memberitahukan kepada masyarakat. Kami meminta maaf atas padamnya listrik tersebut," katanya.