Pemkab Kebumen Sosialisasikan Pencegahan Zoonosis
"Partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam penanggulangan penyakit zoonosis. Zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari binatang ke manusia dan sebaliknya, seperti rabies, antraks, dan avian influenza," kata veteriner medik Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkab Kebumen drh. Edy Sumarwanta di hadapan anggota Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat se-Kabupaten Kebumen di Kebumen, Rabu.
Ia mengharapkan mereka yang tergabung dalam bakohumas setempat turut berperan dalam penanggulangan dan pencegahan serangan penyakit zoonosis.
Pada kesempatan itu, peserta pertemuan mendapat penjelasan tentang berbagai hal menyangkut penyakit tersebut, antara lain penyebab, media penularan, gejala klinis penderita, dan upaya pencegahan.
Ia mengatakan upaya nyata untuk pencegahan penyakit tersebut, antara lain pengendalian secara cermat terhadap lalu lintas ternak dan program kandangisasi ternak.
Selain itu, katanya, unggas yang mati hendaknya tidak dibuang, melainkan dibakar atau dikubur.
"Masyarakat juga harus segera melapor kepada dinas terkait agar segera mendapatkan penanganan secara cepat oleh petugas," katanya dalam pertemuan dengan pembicara lain Programer Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang Dinas Kesehatan Pemkab Kebumen Erny Rahayu.
Ia mengatakan pola hidup sehat setiap warga perlu mendapat perhatian guna mencegah penyakit itu, antara lain menghindari makan daging setengah matang, mencuci tangan sesudah menangani daging dan jaringan mentahnya.
Berbagai alat untuk mengolah daging, katanya, juga harus dicuci hingga bersih sebelum dan setelah digunakan.
"Cuci juga sayuran mentah, buah-buahan, lalapan sebelum dimakan, dan hindari kontak berbagai makanan dengan lalat atau kecoa. Jangan beri makan kucing dengan makanan mentah, cegah kucing berburu tikus dan burung, membakar tinja kucing atau diberi antispetik sebelum 24 jam. Ibu hamil sebaiknya tidak kontak langsung dengan kucing," katanya.