Hujan Hambat Penanganan Longsor Jalur Selatan Jateng
"Tadi sekitar pukul 16.00 WIB hujan, sehingga pekerjaan kita hentikan karena khawatir ada tanah dari atas yang luruh terbawa air," katanya di Cilacap, Minggu malam.
Menurut dia, saat tanah di bagian bawah bukit yang longsor diambil, tanah bagian atas luruh terbawa air hujan sehingga dikhawatirkan menimbulkan korban pekerja maupun pengguna jalan.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya sulit memprediksikan kapan penanganan longsor di ruas jalan yang dekat dengan perbatasan Jateng-Jabar ini dapat diselesaikan.
"Kalau tidak terkendala hujan, kami prediksikan dapat selesai dalam dua hari ke depan. Namun kalau terus-menerus diguyur hujan, kami sulit memprediksikan kapan selesainya," kata Edy.
Kendati demikian, dia mengatakan, ruas jalan tersebut tetap dibuka secara darurat sehingga dapat dilalui kendaraan meskipun diberlakukan sistem buka tutup.
Secara terpisah, Camat Dayeuhluhur Agus Supriyanto mengatakan, sistem buka tutup yang diberlakukan dalam penanganan longsor di ruas Jalan Raya Panulisan, Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap, mengakibatkan antrean kendaraan yang cukup panjang.
"Panjang antrean kendaraan bisa mencapai 2 kilometer lebih," katanya.
Menurut dia, sistem buka tutup tersebut mengakibatkan penanganan longsor kurang maksimal karena ada kendaraan yang lewat sehingga operator alat berat harus berhati-hati saat mengeruk sisa material longsoran di tepi jalan.
Seperti diketahui, tanah longsor di jalur selatan Jateng pada Kamis (3/1) malam mengakibatkan adanya tiga titik timbunan material longsoran dengan panjang sekitar 100-200 meter di antara pabrik pengolahan kayu PT Waroeng Batok Industry hingga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Panulisan.
Seluruh material longsoran yang menutupi badan jalan dapat disingkirkan pada Sabtu (5/1) sore, sehingga malam harinya ruas jalan tersebut dapat dilalui kendaraan dari arah Jabar maupun Majenang meskipun harus secara bergantian (sistem buka tutup, red.).
Akan tetapi pada Minggu pagi, ruas jalan kembali ditutup karena petugas gabungan kembali menyingkirkan sisa material longsoran yang menumpuk di tepi jalan, sehingga arus kendaraan dialihkan kembali melalui jalan alternatif Ciopat-Langgensari-Kota Banjar.
Pada Minggu siang, ruas jalan nasional ini kembali dibuka dengan menerapkan sistem buka tutup karena pekerja masih harus membuang sisa material longsoran yang menumpuk di bawah talud jalan maupun membuat terasering pada bukit di selatan jalan sebagai antisipasi terjadinya longsor susulan.