Purbalingga (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Purbalingga mengerahkan puluhan personel untuk membantu penanganan bencana tanah longsor yang menyebabkan jalan ambles di Desa Panusupan, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
"Sebanyak 30 personel kami kerahkan untuk bergabung dengan TNI, Polsek Rembang, perangkat desa, dan masyarakat dalam penanganan longsor di Desa Panusupan, Kecamatan Rembang," kata Kepala Seksi Humas Polres Purbalingga Ajun Komisaris Polisi Setyo Hadi di Purbalingga, Jumat.
Dalam kegiatan tersebut, kata dia, personel Polres Purbalingga bersama unsur TNI dan masyarakat setempat bergotong royong mengumpulkan batu sungai secara estafet untuk dimasukkan ke dalam bronjong sebagai penahan longsor.
"Kegiatan ini merupakan wujud sinergi lintas instansi dan masyarakat dalam penanganan bencana alam," katanya.
Sementara itu, Camat Rembang Panggih Adi Susilo mengapresiasi keterlibatan seluruh pihak dalam kerja bakti tersebut.
Menurut dia, partisipasi Polres Purbalingga dan Kodim 0702/Purbalingga menjadi motivasi bagi warga untuk turut serta bergotong royong.
"Terima kasih atas kepedulian Polres Purbalingga dan Kodim. Ini menjadi semangat bagi warga untuk bersama-sama sengkuyung dalam penanganan longsor," katanya menegaskan.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Purbalingga Prayitno mengatakan BPBD bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Purbalingga serta Pemerintah Desa Panusupan telah melakukan asesmen di lokasi kejadian.
“Tim BPBD bersama DPUPR dan Pemerintah Desa Panusupan langsung melakukan asesmen lapangan dan mengoordinasikan langkah penanganan darurat agar akses warga segera pulih,” katanya
Menurut dia, hasil asesmen menunjukkan longsor terjadi pada Rabu (15/10) sore setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi, mengakibatkan jalan kabupaten di Dusun Bojongsana mengalami keretakan sepanjang 41 meter dan lebar 5 meter dengan penurunan tanah mencapai 2,5 meter.
Selain itu, badan jalan desa juga ambles sepanjang 26 meter dengan kedalaman 2,5 meter serta terjadi longsor di dinding Sungai Ideng.
“Jenis longsoran diketahui berupa debris slide tipe rotasi,” katanya di Purbalingga, Kamis (16/10) malam.
Ia mengatakan sebagai upaya untuk mempercepat pemulihan akses, BPBD berkoordinasi dengan DPUPR dan warga guna melaksanakan kerja bakti pembuatan jalan darurat dari batu sejak hari Kamis (16/10) agar lokasi tersebut dapat dilalui kendaraan roda dua.
Menurut dia, DPUPR Kabupaten Purbalingga pada hari Jumat (17/10) mengirimkan 20 unit bronjong yang akan dipasang sebagai penahan sementara untuk menutup rekahan jalan,” ujarnya.
Selain itu, alat berat akan diterjunkan untuk membantu pembentukan jalur darurat. Tanah milik warga setempat juga telah disepakati dapat digunakan sebagai alternatif jalur baru.
“Rencana relokasi permanen jalan akan digeser ke arah kiri dengan usulan penanganan tahun 2026 melalui DPUPR, diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp600 juta,” kata Prayitno.
Baca juga: BPBD Purbalingga lakukan darurat longsor di Panusupan

