Lebak (ANTARA) - Siswa SMAN 1 Cimarga, Lebak, Banten mulai masuk sekolah untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) setelah sebelumnya mogok belajar buntut dari penamparan oleh kepala sekolah pada salah satu murid yang kedapatan merokok.
"99 persen siswa sudah mengikuti pelajaran di sekolah," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, Adang Abdurrahman saat ditemui di SMAN 1 Cimarga Kabupaten Lebak, Rabu.
Sebelumnya 600-an siswa SMAN 1 Cimarga melakukan aksi mogok belajar untuk menuntut kepala sekolah setempat yakni Dini Fitria yang diduga melakukan penamparan pada salah satu siswa dinonaktifkan. Dan kasus ini menjadi sorotan secara nasional.
Atas kejadian tersebut, lanjut dia, pihaknya bersama dengan stakeholder terkait melakukan kajian serta pemeriksaan terhadap pihak yang menjadi obyek dalam permasalahan tersebut.
"Kami berharap anak-anak kembali belajar dengan nyaman dan damai," kata Adang Abdurrahman menambahkan.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Lebak, Gugun Nugraha mengatakan proses belajar mengajar di SMAN 1 Cimarga sudah berjalan normal dan pihaknya berharap kejadian sebelumnya tidak terulang.
"Kami minta mogok belajar itu jangan sampai kembali terulang," katanya.
Dhea, seorang guru SMAN 1 Cimarga mengapresiasi semua siswa yang kembali melaksanakan KBM setelah permasalahan yang terjadi di sekolah ditangani Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Komite Sekolah, OSIS, dan Guru.
"Kami berharap pelaksanaan KBM berjalan lancar, aman, nyaman dan harmonis," katanya.
Sementara itu, Fikri, siswa kelas 10 SMAN 1 Cimarga Kabupaten Lebak mengaku senang bisa kembali mengikuti KBM di sekolah permasalahan di sekolahnya diselesaikan.
"Kami ingin belajar di sekolah tanpa ada kekerasan," katanya.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menurunkan tim untuk mengklarifikasi insiden dugaan kekerasan oleh kepala sekolah terhadap salah satu siswa SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten.
Langkah cepat ini diambil guna memastikan kebenaran peristiwa, menjaga ketertiban, serta menjamin proses belajar mengajar tetap berlangsung.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Banten Lukman di Kota Serang, Banten, Rabu, mengatakan tim sudah diterjunkan sejak Selasa (14/10) untuk meminta keterangan dari siswa, guru, dan komite sekolah. Pemerintah menekankan pentingnya penyelesaian secara objektif dan proporsional.
“Kami sudah menurunkan tim ke SMAN 1 Cimarga untuk melakukan klarifikasi terhadap siswa, guru, dan komite sekolah,” kata Lukman.
Menurutnya, pemeriksaan dilakukan untuk menelusuri penyebab insiden yang sempat memicu aksi mogok belajar para siswa. Berdasarkan laporan awal, peristiwa itu berawal dari teguran kepala sekolah terhadap siswa yang ditemukan merokok di belakang sekolah.
“Kejadiannya bermula dari teguran terhadap siswa yang kedapatan merokok di belakang sekolah hingga terjadi ketegangan. Kepala sekolah mengaku sempat menepuk siswa, namun masih kami dalami,” ujarnya.
Untuk menjaga suasana sekolah tetap kondusif, Pemprov Banten menonaktifkan sementara kepala sekolah yang bersangkutan selama proses pemeriksaan berjalan. Lukman memastikan tidak ada perintah untuk meliburkan sekolah dan kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan seperti biasa.
Baca juga: MPR for Papua desak aparat usut tuntas kasus tewasnya guru di Yahukimo

