Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Damar Prasetyono mengatakan keberhasilan pembangunan di daerah setempat tidak hanya bergantung kebijakan dan anggaran, akan tetapi juga dipengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur.
"Program-program unggulan Kota Magelang hanya bisa berjalan efektif jika dijalankan ASN yang kompeten dan beretika,” katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu pada Lokakarya Kepemimpinan Strategis dalam Membangun Manajemen ASN melalui Manajemen Talenta di Hotel Atria Kota Magelang, diikuti para pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator, dan lurah se-Kota Magelang dan antara lain dihadiri Wakil Wali Kota Magelang Sri Harso, Sekda Kota Magelang Hamzah Kholifi, dan Ketua DPRD Kota Magelang Evin Septa Haryanto Kamil.
Sebanyak tiga narasumber lokakarya, yakni Wali Kota Damar Prasetyono, Wali Kota Magelang periode 2010–2015 dan 2016-2021 Sigit Widyonindito, dan Kepala Kantor Regional I Badan Kepegawaian Negara (BKN) Yogyakarta Sri Widayanti.
Dalam kegiatan itu juga dilakukan peluncuran aplikasi Sistem Manajemen Talenta Kota Magelang (Simagenta) dan penandatanganan komitmen bersama penguatan sistem merit di lingkungan Pemerintah Kota Magelang.
Ia mengatakan pentingnya integritas, profesionalisme, dan semangat pelayanan dalam birokrasi.
Ia juga menyoroti pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN yang menekankan pentingnya sistem merit berbasis kompetensi, kinerja, dan integritas.
"Loyalitas ASN harus berpihak pada kepentingan publik, bukan pribadi atau kelompok," katanya.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Magelang Anita Diah Lestari mengatakan tujuan kegiatan itu meningkatkan kualitas kepemimpinan perangkat daerah agar lebih profesional dan berkarakter sesuai nilai-nilai dasar "ASN BerAKHLAK".
“Melalui manajemen talenta, kita ingin memastikan ASN terbaik dapat berkembang dan menduduki posisi strategis sesuai kompetensi dan kinerjanya,” ujarnya.
Dia menjelaskan Simagenta akan menjadi instrumen integratif untuk mengelola kebijakan, strategi, dan SDM berbasis meritokrasi, sekaligus mendorong kolaborasi antar-pemangku kepentingan.
“Kami berharap lahir pemimpin daerah yang kompeten, berintegritas, dan siap memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,” katanya.

