Solo (ANTARA) - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengeluarkan pernyataan sikap terkait dengan situasi politik tanah air yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Rektor UNS Prof. Dr. Hartono, dr, M.Si. di Solo, Jawa Tengah, Senin meminta seluruh pihak untuk menahan diri, menyampaikan aspirasi secara bijaksana, menghindari kekerasan dan anarkisme, serta tetap mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kami juga menyerukan agar seluruh sivitas akademika UNS tetap memiliki kepedulian terhadap kondisi bangsa dengan menyalurkan aspirasi melalui cara-cara damai, bertanggung jawab, dan menjaga kondusivitas kehidupan bermasyarakat," katanya.
Pihaknya juga mendukung aspirasi masyarakat dalam bentuk aksi damai sebagai wujud demokrasi agar pemerintah mendengar dan mewujudkan kebijakan yang menyejahterakan rakyat serta menegakkan hukum yang adil.
"UNS mengingatkan DPR dan pemerintah agar memiliki kepekaan sosial dan meninjau ulang kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat, keadilan sosial, demokrasi dan melemahkan supremasi sipil, serta menghindari sikap dan tindakan yang melukai rakyat," katanya.
Selain itu, dikatakannya, UNS mengajak aparatur ketertiban dan keamanan (Polri/TNI) untuk mengedepankan langkah persuasif dan humanis dalam merespons penyampaian aspirasi masyarakat, demi menjaga kedamaian dan harmoni bersama.
Sementara itu, juru bicara UNS Prof. Dr. Agus Riwanto, S.H, M.H mengatakan selama empat hari ke depan UNS menerapkan perkuliahan secara daring.
Ia mengatakan perkuliahan secara daring diterbitkan melalui surat edaran rektor yang menyatakan bahwa perkuliahan daring sejak tanggal 1-4 September 2025.
Menurut dia, kebijakan daring dikeluarkan sebagai bentuk respons kampus terkait adanya aksi yang digelar di Kota Solo. Ia mengatakan dengan adanya daring mahasiswa tidak mengabaikan kegiatan pembelajaran.
“Supaya mahasiswa lebih konsentrasi tugasnya sebagai mahasiswa gitu. Jangan sampai nanti tugas belajar mengajar itu terabaikan," katanya.

