Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyayangkan terjadinya tindakan anarkis dalam unjuk rasa gabungan sejumlah elemen masyarakat yang berdampak pada perusakan fasilitas umum dan aset daerah, meski aksi mahasiswa dinilai tetap kondusif.
Ditemui usai aksi unjuk rasa di halaman Pendopo Si Panji, Purwokerto, Banyumas, Sabtu petang, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Banyumas Sugeng Amin mengatakan pergerakan massa yang terdiri atas beberapa elemen masyarakat dan mahasiswa mulai terlihat sejak pukul 13.30 WIB.
Akan tetapi, kata dia, sekelompok massa yang bukan berasal dari kalangan mahasiswa justru tidak sekadar berunjuk rasa karena mereka juga melakukan perusakan terhadap sejumlah fasilitas umum di sekitar Alun-Alun Purwokerto maupun perkantoran di kompleks Sekretariat Daerah Banyumas.
"Para wartawan tahu sendiri press room-nya wartawan hancur tadi, kemudian Ruang Humas (Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan) juga. Untung kita pakai terali besi, sehingga tidak sampai menjarah komputer dan sebagainya, tapi Posko Satpol PP di Pendopo hancur semua," katanya.
Menurut dia, amplifier dan beberapa barang lainnya termasuk helm anggota Satpol PP yang berada di posko menjadi sasaran penjarahan.
Bahkan, kata dia, terali besi pembatas kompleks Setda Banyumas dengan Kantor Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Banyumas tidak sekadar dirobohkan oleh massa, juga dibawa pergi.
Kendati demikian, pihaknya meyakini massa yang melakukan perbuatan tersebut bukan berasal dari kalangan mahasiswa karena justru mahasiswalah yang mengendalikan massa agar tidak sampai terjadi kaos atau keadaan yang kacau balau maupun anarkis.
"Intinya terima kasih kepada mahasiswa yang sudah sangat baik, justru malah mengendalikan aksi demo ini yang memang mengarah ke anarkis," katanya.
Disinggung mengenai kemungkinan adanya aksi unjuk rasa lanjutan, dia mengatakan Satpol PP dan Badan Kesatuan Bangsa (Bakesbang) Kabupaten Banyumas bekerja sama dengan Polresta Banyumas, Kodim 0701/Banyumas, serta Satuan Brimob Kepolisian Daerah Jawa Tengah untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi.
Dalam hal ini, pihaknya telah berkoordinasi agar kejadian serupa tidak sampai terulang kembali, sehingga penyampaian aspirasi masyarakat bisa dikomunikasikan dengan baik.
Ia menilai dalam aksi unjuk rasa tersebut, mahasiswa sebenarnya ingin menyampaikan saran dan masukan kepada pemerintah namun tidak bisa tersampaikan secara maksimal karena ditumpangi atau diganggu oleh pihak-pihak lain yang tidak diketahui dari pihak mana.
"Tapi insyaallah, kami prinsipnya bagaimana caranya bisa menjaga aset Pemerintah Kabupaten Banyumas yang notabene milik masyarakat bisa terjaga dengan aman," kata Sugeng.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Banyumas Nungky Harry Rachmat mengatakan berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, perusakan fasilitas pemerintah daerah tersebut bukan karena aksi mahasiswa, tetapi dilakukan oleh pihak-pihak yang diduga menumpangi aksi mahasiswa.
Menurut dia, indikasinya terlihat jelas karena massa yang melakukan perusakan tersebut tidak terkomando dan tidak terkonsentrasi tetapi terpencar secara sporadis.
"Mudah-mudahan ini bisa kita selesaikan, kita perbaiki, karena ini merupakan aset kita bersama, tentu juga milik masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan ketika aksi semacam itu terulang kembali, akan sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan publik yang akan diberikan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat.
Menurut dia, hal itu berarti akan berdampak langsung kepada kepentingan masyarakat yang akan mengakses kebutuhan pelayanan dan sebagainya karena banyak sarana-prasarana yang mendukung pelayanan mengalami kerusakan.
"Mudah-mudahan ini bisa kita pahami bersama. Kami sangat menyayangkan aksi tadi, seyogianya bisa dilakukan dengan lebih bijak, lebih baik, tentu kita juga akan merespons dengan baik," kata Nungky.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menyampaikan terima kasih kepada TNI, Polri, dan mahasiswa yang turut menjaga jalannya aksi unjuk rasa meskipun tidak kondusif sekali.
Ia mengharapkan ke depan tidak ada lagi aksi unjuk rasa yang diwarnai perbuatan anarkis seperti itu, sehingga Banyumas tetap aman dan nyaman.
"Ya harapan kita tidak ada aksi seperti ini lagi. Kita menyampaikan aspirasi secara santun saja. Itu saja harapannya," kata Bupati.

