Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengajak masyarakat memanfaatkan lahan kosong yang tersebar di sejumlah tempat agar bisa lebih produktif sebagai upaya mencegah terjadinya kawasan kumuh.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Pekalongan Andrianto di Pekalongan, Jumat, mengatakan pihaknya melalui akses reforma agraria menjadikan kondisi wilayah tetap tertata sekaligus memanfaatkan lahan kosong secara lebih produktif.
"Misalnya, Kampung Bugisan yang dulu merupakan salah satu kawasan dengan kondisi permukiman yang kumuh namun berkat konsolidasi tanah, kini di wilayah itu jauh lebih rapi, sehat, dan nyaman untuk tempat tinggal. Tantangan kami adalah bagaimana menjaga agar kampung itu tidak kembali kumuh," katanya.
Meski penataan telah berjalan baik, kata dia, masih ada beberapa bidang tanah yang belum dimanfaatkan secara optimal karena dialokasikan sebagai ruang terbuka.
"Akan tetapi, jika kondisi itu dibiarkan maka area tersebut dikhawatirkan bertumbuh menjadi semak belukar yang berpotensi menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan," katanya.
Melalui program reforma agraria, ujar dia, lahan kosong itu diarahkan untuk kegiatan lebih produktif, seperti penghijauan dan pertanian perkotaan.
Selain itu, katanya, tujuan pemanfaatan lahan kosong untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.
"Reforma agraria pada dasarnya bertujuan untuk kemakmuran masyarakat melalui pendayagunaan tanah. Tanah yang tersisa harus bisa dimanfaatkan secara efektif agar memberi manfaat langsung bagi warga," katanya.
Pada kegiatan ini, pihaknya juga menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga untuk memperkuat peran masyarakat, khususnya perempuan dalam menjaga lingkungan.
"Peran aktif para ibu kami anggap penting dalam mendorong pemanfaatan lahan tidak produktif menjadi lahan yang bermanfaat bagi keluarga. Mereka biasanya yang paling peduli terhadap lingkungan," katanya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan lakukan deteksi dini penyakit kusta

