Solo (ANTARA) - Sejumlah tokoh dan instansi pemerintah maupun swasta berhasil meraih penghargaan pada ajang Soloraya Property Awards yang digagas oleh empat asosiasi pengembang perumahan REI, APERNAS, APERSI, dan HIMPERRA.
Staf Khusus Wakil Menteri ATR/BPN Dr. Budi Suryanto, S.H., M.H., pada acara di Alana Hotel Solo, Jawa Tengah, Rabu menilai penghargaan ini sebagai langkah positif. Ia menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara birokrat dan pengembang untuk memajukan birokrasi, terutama dalam hal pelayanan publik.
“Pelayanan publik tidak bisa ditawar lagi. Pelayanan yang cepat dan efisien bisa meningkatkan investasi dan melancarkan segala urusan,” katanya.
Dr. Budi juga menyinggung program percepatan layanan di BPN sesuai arahan Presiden dan Menteri ATR/BPN yang baru. Ia menegaskan tidak ada lagi birokrasi yang mempersulit perizinan.
“Ini saatnya kita terbuka. Peta di wilayahmu, peta di desamu, ini sudah bersertifikat, ini belum. Jangan pernah mengeluarkan surat-surat yang sudah bersertifikat,” katanya.
Ketua Panitia dari DPD Komisariat Soloraya Bambang Ariyanto mengatakan acara tersebut bertujuan untuk menyambut aglomerasi Soloraya dan memotivasi para pemangku kepentingan agar lebih inovatif. Menurut dia, penghargaan ini juga merupakan bagian dari upaya mendukung program pemerintah dalam merealisasikan Gerakan 3 Juta Rumah dari Asta Cita Presiden Prabowo.
Acara ini melibatkan dua akademisi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Institut Teknologi Sains dan Bisnis AAS (ITB AAS) untuk melakukan survei dan penilaian secara objektif.
Direktur Pascasarjana UMS Prof. Farid Wajdi yang memimpin tim survei mengatakan penilaian dilakukan berdasarkan delapan dimensi utama, yang berlandaskan pada teori good governance dari Bank Dunia.
Dimensi tersebut meliputi keterlibatan, keadilan, kinerja, transparansi, legitimasi, akuntabilitas, arah kebijakan, dan kapabilitas.
Survei ini melibatkan 116 responden pengembang perumahan di Soloraya yang mayoritas bergerak di bidang perumahan subsidi. Prof. Farid menekankan penghargaan semacam ini penting untuk membangun budaya mutu yang berkelanjutan.
Ekosistem Properti dan Tantangan Pasar
Ketua REI Joko Suranto menyoroti ekosistem properti yang melibatkan tujuh kementerian. Ia berharap adanya Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat menjadi pendaftar perizinan yang selama ini tersebar.
Menurut dia, pertumbuhan properti dapat memberikan dampak besar bagi ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pendapatan daerah.
Ketua DPD APERNAS Soloraya dan Salatiga Budiyono mengatakan kolaborasi empat asosiasi ini adalah contoh persatuan di antara organisasi profesi.
“Kalau kita bersatu, kita lebih kuat untuk menyampaikan tujuan kita dalam membangun perumahan," katanya.
Perwakilan dari REI Anthony mengatakan tantangan pasar saat ini, di mana banyak calon konsumen menghadapi masalah bi checking akibat pinjaman online dan layanan paylater.
“Developer yang inovatif dan pintar menciptakan pasar adalah yang akan bertahan,” katanya.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Provinsi Jawa Tengah Boedyo Dharmawan mengatakan sektor perumahan adalah kebutuhan primer bagi setiap warga negara.
Menurut dia acara tersebut bukan hanya seremoni tetapi juga menjadi motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa dalam memenuhi kebutuhan dasar perumahan.
“Sesuai UU Nomor 1 Tahun 2011 bahwa setiap orang berhak mendapatkan layanan dasar perumahan dan berhak mendapatkan layanan lingkungan yang sehat serta aman. Melalui ajang ini kita menyikapinya tidak hanya sekadar seremonial penghargaan tetapi merupakan motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa dalam memberikan pelayanan dasar sektor perumahan kepada seluruh warga negara,” katanya.

