Solo (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memberi sebanyak 75 beasiswa Scopus untuk guru-guru di Jawa Tengah sebagai komitmen mendukung pendidikan.
Rektor UMS Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., di Solo, Jawa Tengah, Selasa mengatakan Scopus Scholarship tersebut bagian dari komitmen mendukung peningkatan kualitas pendidikan. Ia mengatakan 75 beasiswa penuh tersebut untuk guru di Jawa Tengah pada jenjang S2 dan S3.
Beasiswa ini terdiri dari beberapa skema, termasuk Beasiswa Bakti Persyarikatan dan Beasiswa Ta’awun yang dirancang untuk mendukung kelancaran studi serta mendorong publikasi internasional bereputasi sebagai langkah strategis memperkuat sumber daya manusia pendidikan.
Ia mengatakan penerima beasiswa diharapkan dapat menyelesaikan studi S2 dalam satu tahun dan S3 dalam 2,5 tahun.
“Kami ingin memastikan studi berjalan dengan efisien dan hasil riset dapat dipublikasikan di jurnal Scopus. Beasiswa ini tidak untuk memperlambat proses studi,” katanya.
Harun menambahkan program ini juga memberikan insentif bagi karya ilmiah yang berhasil menembus jurnal bereputasi internasional. Lulusan tidak hanya diharapkan menyelesaikan tesis atau disertasi tetapi juga menghasilkan karya inovatif yang memberikan dampak nyata bagi dunia pendidikan.
“Guru harus mampu berkreasi tanpa batas. Publikasi internasional menjadi bukti kompetensi sekaligus kontribusi nyata bagi pendidikan,” katanya.
Menurut Rektor UMS itu, beasiswa ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen UMS sebagai pelopor peningkatan mutu pendidikan. Kualitas sumber daya manusia, terutama dalam kepemimpinan sekolah dan perguruan tinggi, adalah kunci kemajuan.
“Seorang pemimpin harus berani mengambil langkah besar, bergerak dinamis, dan tidak menunggu bantuan. Pendidikan harus terus maju, tidak stagnan,” katanya.
Wakil Rektor I UMS Prof. Ihwan Susila, S.E., M.Si., Ph.D., menyebut seleksi beasiswa kali ini istimewa karena tanpa tes akademik, bahasa asing, maupun proposal riset. UMS menaruh kepercayaan penuh pada militansi dan komitmen kader Muhammadiyah penerima beasiswa.
“Ini adalah sejarah baru di UMS. Kami optimistis seluruh peserta akan lulus bersama dalam satu angkatan,” katanya.
Ihwan juga menekankan pentingnya publikasi ilmiah sebagai kontribusi utama akademisi. Penerima beasiswa didorong untuk aktif menulis di jurnal nasional terindeks Sinta maupun jurnal internasional Scopus.
“Publikasi ilmiah adalah amal jariyah. Ilmu yang dibagikan akan terus bermanfaat dan pahalanya mengalir,” katanya.
Selain memberikan pendanaan penuh, UMS juga menyediakan pembimbing berpengalaman, memfasilitasi seminar dan konferensi internasional, serta membuka jejaring akademik global.
“Jangan hanya belajar, tapi juga berani tampil dan berkontribusi di forum internasional,” katanya.
UMS berharap lulusan program ini menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing dan terus memacu inovasi pendidikan yang berkelanjutan.
“UMS akan selalu menjadi pemimpin dalam pendidikan tinggi dan mitra strategis bagi sekolah demi terciptanya pendidikan yang maju dan berdaya saing,” katanya.
Acara tersebut terselenggara pada Sabtu (9/8) di Ruang Sidang BPH UMS untuk membekali penerima beasiswa Scopus bagi guru di Jawa Tengah.

