Magelang (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyampaikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di kompleks pondok pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk masa depan umat dan bangsa.
"Ini adalah gerak langkah penting bagi santri, di mana SPPG yang dilanjutkan dengan program makan bergizi gratis (MBG) bisa mengatasi problematika generasi penerus," katanya pada peletakan batu pertama SPPG di Ponpes API Syubbanul Waton, Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Senin
Ia menjelaskan MBG adalah memenuhi gizi seimbang bagi generasi penerus. Targetnya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
"Ini sangat baik, termasuk bagi pesantren karena nanti akan didukung dengan keunggulan SDM," katanya.
Atas dasar itu, katanya, program MBG ini harus mendapat dukungan penuh yang sifatnya fardhu ain untuk menyelamatkan perjuangan dan dakwah di masa depan.
"Semua butuh SDM yang cerdas, tidak hanya anak kiai saja yang mendapat gizi cukup. Tapi juga semua santri di seluruh pondok pesantren di Indonesia," katanya.
Acara di Magelang ini sekaligus menjadi bagian program 1.000 SPPG Pesantren. Acara juga dihadiri ratusan pimpinan Ponpes di Jawa Tengah.
Meski demikian, kata Gus Muhaimin, semua harus berjalan sesuai perencanaan dan ada target.
"Tak kalah penting, semuanya harus didasari ilmu pengetahuan. Karena kunci sukses Indonesia adalah ilmu pengetahuan, doa, dan menerapkan nilai-nilai baik yang ada," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk melakukan berbagai percepatan. Semuanya demi perjuangan masa depan generasi penerus.
"Indonesia itu situasinya sangat memungkinkan untuk hal-hal yang baik. Tinggal butuh percepatan," katanya.*
Baca juga: Wagub Jateng sebut pesantren memiliki peran strategis lahirkan generasi moderat