Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendorong para pengusaha Malaysia untuk meningkatkan investasinya, sebab selama ini masih kalah dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia.
"Kalau satu rumpun, harusnya Malaysia nomor satu. Ini masih kalah dengan Singapura, China, Korea. Kalau tidak investasi di Jateng maka akan rugi," katanya, di Semarang, Jumat.
Hal tersebut disampaikannya saat menerima kunjungan kehormatan dari Yang di-Pertua Negeri Melaka Tuan Yang Terutama (TYT) Tun Seri Setia Dr. Haji Mohd Ali bin Mohd Rustam.
Menurut dia, kunjungan tersebut menjadi momentum penguatan hubungan budaya dan kerja sama lintas sektor antara dua wilayah serumpun.
Kunjungan itu juga dimanfaatkan untuk menjajaki peluang pengembangan wisata ramah Muslim dan pertukaran ekonomi antarwilayah, serta wacana kota maupun provinsi kembar (sister province).
Luthfi berkomitmen akan membalas kunjungan tersebut dengan mengirim delegasi resmi ke Melaka pada September 2025 mendatang.
Ia menegaskan bahwa Jateng dan Malaysia memiliki ikatan kultural yang kuat sebagai bagian dari rumpun Melayu.
"Indonesia satu rumpun dengan Melayu. Jadi tidak salah kalau pertemuan ini menjadi ajang silaturahmi, bahasa Jawanya 'ngumpulno balung sing pisah'," katanya.
Ia juga menyinggung potensi kerja sama dalam bidang pariwisata halal, kesehatan, dan investasi.
Bahkan, ia menyatakan minatnya untuk melakukan studi komparatif ke Penang, Malaysia untuk meninjau pelayanan kesehatan yang menjadi daya tarik utama warga Indonesia berobat ke sana.
"Saya akan ke sana untuk studi komparatif. Kita perlu belajar soal pelayanan kesehatan yang paripurna," katanya.
Sementara itu, Yang di-Pertua Negeri Melaka Mohd Ali Rustam menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari jajaran Pemprov Jateng.
Ia mengaku kunjungannya ke Jateng kali ini bukan yang pertama, sebab selama ini sudah beberapa kali berkunjung.
"Ini kali ketiga atau keempat saya ke Semarang. Hubungan Melaka dan Indonesia sangat erat, kita semua bersaudara dalam bumi Melayu," kata Mohd Ali yang juga menjabat sebagai Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI).
Ia menekankan pentingnya kerja sama di berbagai bidang, seperti pendidikan, niaga, industri, hingga kesehatan.
Baca juga: Gubernur Jateng dorong penggunaan CNG karena lebih ekonomis