Solo (ANTARA) - Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggandeng pakar PAUD internasional mendorong inovasi pembelajaran berbasis teknologi.
Kaprodi PG PAUD UMS Dr Junita Dwi Wardhani M.Ed. di Solo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan kembali mengadakan agenda visiting profesor.
“Ini menjadi upaya PG PAUD UMS untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan bisa bersaing di dunia internasional. PG PAUD UMS kali ini mengundang Prof Madya Dr Azizah Binti Zain dari Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia. Ia adalah ahli di bidang pendidikan awal atau pendidikan anak usia dini,” katanya.
Ia mengatakan kegiatan visiting professor ini memang memiliki tujuan yang sangat luar biasa. Ia mengatakan manfaat yang bisa diambil adalah memperkaya pengalaman mahasiswa dan dosen, serta meningkatkan pertukaran ilmu pengetahuan dan juga pengalaman penelitian.
Tema yang diangkat pada agenda yang dilaksanakan pada Rabu (18/6) di Ruang Seminar Pascasarjana UMS adalah Inovasi Pembelajaran PAUD Yang Adaptif untuk Mendukung Perkembangan Bahasa dan Literasi Anak.
“Sekarang itu teknologi digital itu sedemikian masifnya dan kita sebagai seorang pendidik harus bisa melihat itu sebagai peluang peluang tantangan bukan sebagai hambatan,” katanya.
Junita berharap mahasiswa PG PAUD UMS dapat menggunakan teknologi digital dan media-media lain yang akan menunjang pembelajaran anak-anak menjadi lebih bermakna dan menyenangkan.
Bersama moderator Dr. Sri Slamet, M.Hum., M.Pd dari PG PAUD UMS Azizah Binti Zain mengatakan literasi sangat penting karena itu merupakan asas atau dasar.
“Jadi asas ini harus kukuh,” katanya.
Pakar PAUD tersebut juga menyebut bahwa pendidikan awal adalah tempat pertama untuk mengajarkan dan membina literasi dan bahasa.
Menyambung dengan masifnya perkembangan teknologi, guru PAUD seharusnya dapat memanfaatkannya untuk memunculkan inovasi-inovasi baru. Inovasi ini menjadi penting karena anak-anak memiliki tendensi merasa mudah cepat bosan sehingga memerlukan strategi tertentu.
“Kalau guru sudah kehabisan ide untuk membuat lagu atau lainnya, bisa gunakan AI untuk membuat lagu untuk kanak-kanak,” katanya.
Ia juga paham betul bahwa guru PAUD harus energik dan aktif. Lalu pada kesempatan tersebut, Azizah meminta guru PAUD yang hadir untuk dapat mempraktikkan inovasi-inovasi pembelajaran yang dilakukan di lembaganya seperti bernyanyi atau berhitung.