Purwokerto (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Purwokerto kembali menyelenggarakan Karya Kreatif Serayu (KKS) 2025 yang akan bersinergi dengan ajang Banyumas Digifest sebagai upaya untuk mendorong digitalisasi dan penguatan UMKM lokal.
"Kegiatan KKS 2025 dan Banyumas Digifest akan berlangsung pada 28–29 Juni di Menara Teratai Purwokerto. Kegiatan ini ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui penguatan sektor UMKM dan percepatan digitalisasi transaksi," kata Kepala KPwBI Purwokerto Christoveny dalam kegiatan Bincang-Bincang Media di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa siang.
Dia mengatakan KKS 2025 dan Banyumas Digifest merupakan implementasi dari Sinergi Flagship Program (SFP) Bank Indonesia yang tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-10.
Menurut dia, KKS 2025 menjadi platform penting dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Bangga Berwisata di Indonesia, serta bagian dari Road to Karya Kreatif Indonesia-Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (KKI-FEKDI).
"Kami ingin mendorong UMKM naik kelas melalui showcase produk, literasi keuangan, hingga digitalisasi melalui QRIS," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan sebanyak 91 pelaku UMKM dari berbagai sektor seperti makanan-minuman, fesyen, kriya, dan hilirisasi pangan dipastikan akan turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
Menurut dia, KKS 2025 juga akan dimeriahkan dengan QRIS Purwokerto Run yang ditargetkan diikuti oleh sekitar 2.000 peserta.
"Tidak hanya itu, KKS 2025 juga akan menghadirkan berbagai kegiatan seperti talkshow edukatif seputar keuangan digital dan UMKM, lomba edukatif bertema Cinta Bangga Paham Rupiah, Wastra Fashion Show, pentas seni, dan pameran manual brewing coffee," katanya.
Dia menargetkan nilai transaksi dalam KKS 2025 mencapai kisaran Rp3 miliar atau naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1 miliar.
Selain itu, kata dia, kegiatan tersebut juga sebagai salah satu upaya perluasan adopsi transaksi digital melalui QRIS yang menjadi perhatian utama.
"Hingga April 2025, jumlah merchant QRIS di Banyumas Raya (Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara) telah mencapai lebih dari 513 ribu," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Christoveny juga memaparkan kinerja ekonomi di wilayah Banyumas Raya pada Triwulan I Tahun 2025 yang menunjukkan pertumbuhan positif, yakni Banjarnegara tumbuh sebesar 5,62 persen, Cilacap 5,42 persen, Banyumas 4,36 persen, dan Purbalingga 4,35 persen.
Kendati demikian, dia mengatakan inflasi di wilayah Banyumas Raya khususnya Kabupaten Banyumas dan Cilacap menunjukkan tren deflasi pada bulan Mei 2025 akibat panen raya komoditas cabai dan bawang merah serta normalisasi tarif angkutan usai Lebaran.
"Bank Indonesia terus memperkuat sinergi bersama pemerintah daerah, komunitas, dan sektor keuangan untuk mendorong inklusi ekonomi. Melalui KKS 2025, kami harap UMKM lokal semakin kompetitif dan adaptif terhadap digitalisasi," katanya.