Solo (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memberikan beasiswa S3 untuk Mahasiswa Lintas Budaya Luar Jawa dan Luar Negeri (Malibujari).
Salah satu wisudawati asal Jambi Ria Nata Kusuma menjadi sorotan saat menghadiri Malibujari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bagi wisudawan periode IV Tahun Akademik 2024/2025 di Hall Lantai 2, Gedung Induk Siti Walidah UMS Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Tidak hanya lulus program S1 Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam 3,5 tahun dan S2 dalam waktu 1 tahun 3 bulan, Ria Nata juga telah mendaftar program S3 di kampus yang sama.
Atas capaian akademiknya, Rektor UMS Prof Harun Joko Prayitno memberikan apresiasi langsung berupa beasiswa 50 persen untuk studi doktoral.
“Ini bentuk penghargaan bagi mahasiswa berprestasi. Semoga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus belajar sepanjang hayat,” katanya.
Dalam sambutannya, Harun menegaskan UMS adalah kampus yang menyiapkan lulusan unggul, tidak hanya secara akademik tetapi juga sebagai pembelajar sepanjang hayat.
“Saya selalu menyelipkan doa di setiap tanda tangan ijazah, semoga lulusan UMS menjadi penggerak di lingkungan kerja dan lingkungan tinggalnya masing-masing,” katanya.
Kegiatan diawali dengan perkenalan jajaran pimpinan terpilih UMS periode 2025–2029. Wakil Rektor II Prof Muhammad Da’i mengucapkan terima kasih atas kehadiran para orang tua dan tamu.
“Semoga acara ini barokah. Insya Allah silaturahmi ini akan terus terjalin,” katanya.
Wakil Rektor V Prof Supriyono menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan para orang tua yang menguliahkan anaknya di UMS.
“Kami berusaha memberikan yang terbaik. Semoga ini menjadi bekal baik dan membawa nama baik almamater,” katanya.
Wakil Rektor I Prof Ihwan Susila menambahkan kontribusi mahasiswa UMS telah mengantarkan kampus ini menjadi universitas swasta terbaik di Indonesia.
“Prestasi mahasiswa hingga tingkat internasional ini hasil kerja keras kita bersama,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor III Dr Mutohharun Jinan mengajak para alumni untuk terus menjalin komunikasi dan kolaborasi.
“Alumni adalah kekuatan penting dalam membentuk reputasi kampus unggul. Saat ini, UMS memiliki lebih dari 300.000 alumni,” katanya.
Sementara itu, momen haru juga datang dari keluarga wisudawan. Orang tua dari Arvin Rabbani Bate’e yang merupakan mahasiswa Teknik Sipil Internasional angkatan 2021 tampil mengenakan pakaian adat Minangkabau sebagai bentuk pengenalan budaya Sumatera Barat. Tak hanya itu, hari wisuda tersebut juga bertepatan dengan peringatan 37 tahun pernikahan orang tuanya yang mereka rayakan dengan penuh kebanggaan di Solo.
“Terima kasih kepada UMS yang telah membimbing anak kami. Semoga bisa melanjutkan studi dan mengembangkan Fakultas Teknik ke depan,” katanya.
Senada, ayah Ria Nata, Sardi menyampaikan kekagumannya terhadap UMS. Ia berharap putrinya yang telah lulus S2 dan akan melanjutkan S3 bisa membawa ilmu kembali ke daerah.
“Kami titipkan anak kami untuk terus dibimbing. Di Jambi, pengajar sangat kurang. Kami mohon ilmunya bisa digunakan di sana, terutama untuk keluarga dan masyarakat,” katanya.
Acara wisuda Malibujari sendiri diikuti oleh sebanyak 129 wisudawan dari berbagai daerah luar Jawa dan luar negeri. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa UMS terus menjangkau mahasiswa lintas budaya dan wilayah.
Prosesi wisuda Malibujari kembali menegaskan peran UMS sebagai kampus inklusif yang tidak hanya mendidik, tetapi juga memberi kesempatan lebih luas bagi mahasiswa lintas budaya untuk tumbuh dan memberi kontribusi nyata bagi daerah asal masing-masing.