Kudus (ANTARA) - Bupati Kudus Sam'ani Intakoris pada Jumat memimpin aksi bersih-bersih pusat olahraga Balai Jagong, yang melibatkan sekitar 300 aparatur sipil negara serta 823 pelajar dan guru.
"Aksi bersih-bersih ini merupakan respons pemerintah karena di kawasan Balai Jagong Kudus banyak komplain masyarakat karena kotor dan banyak sampah berserakan," kata Bupati di sela aksi bersih-bersih di Balai Jagong, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah.
Dia mengatakan, pemerintah daerah menggerakkan aparatur sipil negara dan pelajar untuk memunguti sampah di kawasan Balai Jagong serta mengerahkan dua ekskavator dan dua truk untuk mengangkut sampah dari area tersebut.
"Kami berharap setelah dibersihkan masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan, karena kawasan Balai Jagong selain untuk aktivitas olahraga juga tempat berjualan para pedagang kaki lima," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah daerah sudah menyediakan tempat-tempat sampah di Balai Jagong dan akan menambah jumlahnya jika diperlukan, jadi tidak ada alasan untuk membuang sampah sembarangan.
"Mari bersama-sama menjaga kebersihan kawasan Balai Jagong karena ini adalah rumah kita. Harus dijaga agar anak cucu kita juga bisa memanfaatkan," kata dia.
Pemerintah daerah mengimbau warga untuk berpartisipasi aktif dalam upaya menjaga kebersihan guna mewujudkan lingkungan yang sehat dan nyaman ditinggali.
Kepala SMP Negeri 2 Kudus Iin Setyorini mengatakan bahwa sekolah menggerakkan para siswa dan guru untuk berpartisipasi dalam aksi bersih-bersih yang diadakan oleh pemerintah daerah karena memang sudah mengagendakan pelaksanaan kampanye kebersihan lingkungan setiap Jumat.
Menurut dia, para pelajar sudah menyiapkan alat kebersihan dan poster kampanye kebersihan lingkungan untuk mengikuti aksi bersih-bersih yang diadakan oleh pemerintah kabupaten.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus Abdul Halil mengatakan bahwa aksi bersih-bersih Balai Jagong merupakan bagian dari kampanye untuk meningkatkan kepedulian warga terhadap upaya kebersihan lingkungan dan penanganan sampah.
"Mari bersama-sama memulai memilah sampah. Bedakan sampah plastik dengan sampah jenis lainnya, karena masih ada yang bisa didaur ulang," katanya.
"Yang dibuang benar-benar sampah yang tidak bisa didaur ulang, sehingga sampah yang dibuang ke TPA Tanjungrejo semakin berkurang," ia menambahkan.
Baca juga: Disdikpora: Pastikan unggah berkas sesuai agar akun SPMB tidak ditolak