Purwokerto (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengapresiasi keseriusan Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dalam mendukung pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Saat membacakan sambutan Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Sekretaris Utama BKKBN Budi Setiyono dalam kegiatan penanaman pohon di kawasan Menara Pandang "Teratai" Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat, Kepala Perwakilan BKKBN Jateng Eka Sulistia Ediningsih mengatakan banyak capaian pelaksanaan Program Bangga Kencana di Banyumas yang sudah sangat bagus.
"Kemarin pada pertemuan pembuatan Peta Jalan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga se-Pulau Jawa, Banyumas ranking 1 di Jawa Tengah dan ranking 2 untuk seluruh Pulau Jawa. Jadi, ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Banyumas," katanya.
Ditemui usai penanaman pohon, Eka Sulistia Ediningsih mengatakan ketika melihat hasil dari penyusunan Peta Jalan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga khususnya untuk Jawa Tengah, semua indikator yang menjadi keharusan dalam rencana pembangunan di Banyumas paling lengkap dan menunjukkan keseriusan dalam mendukung Program Bangga Kencana.
Disinggung mengenai indikator paling menonjol yang ditunjukkan Banyumas, dia mengatakan hal itu berkaitan dengan beberapa sasaran strategis dalam pelaksanaan program pembangunan kependudukan, antara lain terkait dengan angka kelahiran di Banyumas, keseriusan Pemkab Banyumas untuk menurunkan kasus pernikahan dini, dan upaya Banyumas untuk program-program Quick Win dari Kemendukbangga.
"Jadi, kita tahu bahwa Quick Win baru diluncurkan awal tahun, tapi Banyumas sudah begitu komitmen untuk kemudian memasukkan d Peta Jalan Kependudukan, di Rencana Aksi Pembangunan Kependudukan dan Program Pembangunan Keluarga," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Banyumas Agus Nur Hadie mengatakan kegiatan yang diinisiasi Kemendukbangga/BKKBN dan BKKBN Provinsi Jawa Tengah ditujukan untuk memotivasi dan mengevaluasi rencana aksi Pemkab Banyumas berkaitan dengan pengendalian penduduk,serta penanganan stunting..
Ia mengakui angka stunting di Banyumas masih relatif tinggi karena mencapai 19,6 persen dari target pemerintah yang sebesar 14 persen.
Dalam penanganan stunting, kata dia, pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri, sehingga melibatkan berbagai pihak seperti Forum Generasi Berencana (Genre) serta Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja.
"Semua kita libatkan dari awal, agar selain bertugas untuk pengendalian kependudukan, menurunkan angka pernikahan dini, juga membantu kita untuk penanganan stunting," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, dalam kegiatan penanaman pohon juga diisi dengan pembagian telur kepada 10 orang ibu hamil melalui program "One Day One Endog (Satu Hari Satu Telur)".
Menurut dia, hal itu dilakukan karena telur memiliki protein yang tinggi sehingga perlu dikonsumsi oleh ibu hamil untuk mencegah risiko stunting.
"Masih banyak PR yang harus kita kerjakan dalam rangka penanganan stunting. Tentunya ini menjadi komitmen kita bersama," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan dalam penanganan stunting, Pemkab Banyumas telah membagi beberapa wilayah binaan, masing-masing didampingi oleh satu organisasi perangkat daerah serta rumah sakit pemerintah maupun swasta termasuk melibatkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)
Disinggung mengenai realisasi pelaksanaan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), dia mengakui capaian Genting di Banyumas hingga saat ini masih relatif rendah.
"Kita baru mencapai 36 persen (sekitar 3.332 orang, red.) dari target 9.255 orang, ini menjadi PR kita semua nanti. Genting ini termasuk yang Quick Win Kementerian, ada lima yang harus dipercepat, diakselerasi, ada Genting, ada Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak), GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), Sidaya (Lansia Berdaya), dan Super Apps tentang Keluarga," kata Sekda.
Terkait dengan capaian Genting yang baru 36 persen, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Banyumas Krisianto mengatakan berbagai kegiatan seperti pemberian nutrisi kepada balita dan lain-lain sebenarnya telah dilaksanakan.
Akan tetapi, kata dia, kegiatan-kegiatan tersebut banyak yang belum dilaporkan oleh penyelenggara Dapur Sehat Atasi Stunting karena biaya yang dikeluarkan lebih rendah dari anggaran yang ditentukan dalam program Genting.
Dalam hal ini, anggaran bantuan untuk mencukupi nutrisi dalam program Genting sebesar Rp15.000 per porsi makanan, sedangkan di Banyumas bisa dipenuhi hanya dengan anggaran sebesar Rp10.000 per porsi makanan karena harga pangannya relatif murah.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Bu Kepala Perwakilan BKKBN Jateng dan mendapatkan informasi bahwa tidak masalah jika hanya dengan Rp10.000 sudah bisa mencukupi nutrisi karena harga di Banyumas murah-murah. Insyaallah secepatnya akan kami laporkan," katanya.
Baca juga: Tim pendamping keluarga dapat alokasi 3 ribu unit rumah subsidi