Purwokerto (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Banyumas, Jawa Tengah, kembali mengalami penyesuaian target penyerapan gabah kering panen (GKP) dalam program pengadaan cadangan pemerintah karena penyesuaian target sebelumnya telah terlampaui.
“Awalnya, kami ditargetkan menyerap GKP sebesar 22.170 ton namun karena telah terlampaui, target tersebut disesuaikan menjadi 35.395 ton, dan selanjutnya kembali disesuaikan menjadi 41.800 ton,” kata Pemimpin Perum Bulog Cabang Banyumas Prawoko Setyo Aji di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Bahkan, kata dia, penyesuaian target sebesar 41.800 ton yang belum lama berjalan itu pun telah terlampaui karena hingga Selasa (3/6) sore, realisasi penyerapan GKP telah mencapai 42.247 ton.
Selain GKP, lanjut dia, realisasi penyerapan beras hingga saat ini mencapai 34.779 ton dari target sebesar 52.899 ton, sedangkan capaian setara beras telah mencapai lebih dari 57.000 ton dari target 75.212 ton.
"Ini menjadi bukti komitmen kami dalam mendukung ketahanan pangan nasional," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan capaian penyerapan GKP tersebut tidak lepas dari peran aktif Tim Jemput Gabah Bulog Banyumas bersama personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang terus menyerap gabah petani di sejumlah titik panen yang masih tersisa.
Dalam hal ini, kata dia, masa panen raya di wilayah eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara telah lewat.
Bahkan saat sekarang, lanjut dia, sebagian area persawahan di wilayah eks Keresidenan Banyumas telah memasuki musim tanam kedua tahun 2024-2025.
"Kami memastikan harga GKP di tingkat petani tetap Rp6.500/kg. Tim Jemput Gabah didampingi Babinsa dan PPL bergerak ke lokasi-lokasi panen yang masih tersisa, meskipun jaraknya berjauhan dan hasilnya terbatas," katanya.
Menurut dia, Babinsa dan PPL memiliki peran krusial dalam memandu Tim Jemput Gabah Bulog Banyumas menemukan lokasi panen serta membantu petani memanen pada waktu yang tepat untuk memastikan kualitas dan hasil gabah optimal.
"Dukungan semua pihak, termasuk TNI melalui Babinsa, sangat membantu efektivitas penyerapan gabah. Ini wujud nyata sinergi untuk ketahanan pangan," katanya menegaskan.
Terkait dengan perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah, dia memastikan stok beras di wilayah eks Keresidenan Banyumas menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) itu dalam posisi aman.
Menurut dia, hal itu sejalan dengan pernyataan Menteri Pertanian Amran Sulaiman bahwa stok beras Bulog secara nasional telah melebihi 4 juta ton dan menjadi yang tertinggi dalam beberapa dekade terakhir.
"Stok beras di Banyumas turut mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Masyarakat tidak perlu khawatir, fokus saja beribadah dengan tenang," kata Prawoko.
Baca juga: Polres Batang salurkan panen jagung ke Bulog