Solo (ANTARA) - Perusahaan yang bergerak di sektor perhotelan Azana Hospitality menyikapi kebijakan efisiensi anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan melakukan sejumlah upaya antisipasi, salah satunya diversifikasi pasar.
VP of Sales and Marketing Azana Hospitality Indah Pratiwi di Solo, Jawa Tengah, Selasa mengatakan kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang diberlakukan pada tahun ini menjadi tantangan tersendiri bagi banyak pelaku industri perhotelan, terutama dalam menghadapi penurunan volume kunjungan dinas dan kegiatan lembaga.
Namun, dikatakannya, Azana Hospitality yang merupakan operator jaringan hotel nasional dengan 86 unit yang tersebar di seluruh Indonesia menunjukkan ketahanan bisnis bukan sekadar retorika.
“Melalui strategi yang adaptif dan proaktif, Azana berhasil menjaga performa operasional tetap stabil bahkan mencatat pertumbuhan di sejumlah lini,” katanya.
Ia mengatakan sejak akhir tahun 2024, perusahaan tersebut telah memetakan dampak kebijakan penghematan belanja negara terhadap sektor perhotelan dan mulai melakukan penyesuaian strategi secara menyeluruh.
“Fokus pasar secara bertahap dialihkan dari segmen pemerintahan dan korporasi ke segmen-segmen potensial lain yang selama ini belum tergarap secara maksimal, di antaranya adalah pasar komunitas keagamaan, industri kecantikan, komunitas olahraga, asosiasi, serta kelompok hobi, dan komunitas niche lainnya,” katanya.
Ia mengatakan diversifikasi tersebut menjadi langkah penting dalam mengurangi ketergantungan terhadap pasar tradisional sekaligus membuka peluang baru yang lebih tahan terhadap fluktuasi kebijakan pemerintah.
“Kami memahami efisiensi anggaran pemerintah dapat berdampak pada sektor hospitality, khususnya dari sisi kunjungan dinas atau kegiatan lembaga. Namun, kondisi ini sudah kami antisipasi sejak akhir 2024 dengan melakukan shifting market dan diversifikasi secara strategis,” katanya.
Menurut dia, momentum libur panjang akhir minggu atau long weekend yang padat sepanjang 2025 juga dimanfaatkan secara optimal untuk menyasar pasar leisure dan keluarga.
“Melalui pendekatan yielding management yang tepat, Azana mampu memaksimalkan potensi pendapatan dari wisatawan domestik yang selama ini menjadi tulang punggung pertumbuhan sektor pariwisata nasional. Strategi ini juga menjawab tantangan menurunnya belanja perjalanan dinas yang selama bertahun-tahun menjadi salah satu motor penggerak okupansi hotel,” katanya.
Untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkuat visibilitas brand di tengah ketatnya persaingan digital, pihaknya menggandeng sejumlah platform distribusi utama sepertiTrip.com, Traveloka, dan MG Bedbank.
Ia mengatakan kolaborasi tersebut tidak hanya meningkatkan konversi penjualan kamar tetapi juga memperkuat positioning Azana sebagai brand yang adaptif dalam menghadapi disrupsi digital.
Di saat yang sama, kanal digital milik Azana seperti website booking engine Azana Voyage dan media sosial juga terus dioptimalkan untuk membangun engagement yang kuat dengan pelanggan.
Ia mengatakan seluruh langkat strategis yang diambil Azana Hospitality tidak hanya menjaga stabilitas bisnis tetapi juga mendorong kinerja positif secara menyeluruh.
Bahkan, sejumlah unit hotel di bawah manajemen Azana mencatatkan pendapatan yang melebihi target pada semester pertama 2025. Ia mengatakan capaian ini menjadi bukti bahwa tune-up strategi yang telah dilakukan sejak akhir tahun lalu membuahkan hasil konkret, sekaligus memperkuat komitmen Azana untuk tetap menjadi operator hotel yang inovatif, responsif, dan relevan di tengah dinamika pasar dan kebijakan nasional.