Kudus (ANTARA) - Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dalam pengawasan di sejumlah lokasi menjelang Hari Raya Idul Adha, hingga pekan ini tidak menemukan hewan ternak yang terserang penyakit berbahaya.
"Pengawasan sejak beberapa pekan sebelumnya hingga hari ini (2/6), kami belum menemukan penyakit berbahaya seperti penyakit mulut dan kuku (PMK)," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Didik Tri Prasetiyo di Kudus, Senin.
Untuk memastikan kesehatan hewan kurban, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus bersama Dinas Perdagangan melakukan pengawasan ke Pasar Hewan Gulang, Kecamatan Mejobo, Kudus, Senin (2/6).
Hasil pengawasan hari ini (2/6), kata dia, memang tidak ditemukan adanya hewan ternak yang dijual dalam kondisi sakit.
Meskipun belum ada temuan, pihaknya juga tetap meningkatkan kewaspadaan karena pedagang hewan ternak yang berjualan di Kabupaten Kudus tidak hanya peternak lokal karena ada yang berasal dari Kabupaten Pati, Demak dan Grobogan.
Selain pengawasan, Dinas Pertanian juga menggencarkan vaksinasi PMK serta penyuntikan vitamin terhadap hewan ternak agar daya tahan tubuhnya kembali pulih untuk menghindari kemungkinan terjangkit penyakit.
Dalam pengawasan hewan ternak tersebut, tidak hanya menyasar pasar hewan, melainkan ke sejumlah pengepul maupun pedagang yang sejak beberapa pekan melakukan penambahan jumlah hewan ternak untuk menyambut Hari Raya Idul Adha.
Meskipun belum ada temuan hewan ternak yang berpenyakit, dia meminta masyarakat yang hendak membeli hewan ternak untuk dijadikan hewan kurban, tetap waspada.
Terkait dengan ketersediaan hewan ternak, katanya, tersedia aman karena hewan ternak seperti sapi, domba dan kambing tersedia cukup. Untuk ternak sapi tersedia 2.800 ekor, kambing 10.863 ekor dan domba 6.449 ekor.
"Kebutuhan masyarakat untuk hewan kurban tercukupi, bahkan masih surplus. Berbeda dengan ketersediaan kerbau tahun ini hanya 1.224 ekor, sedangkan kebutuhan mencapai 1.910 ekor," ujarnya.
Kekurangan persediaan kerbau yang mencapai 686 ekor, kata dia, dipenuhi dari kabupaten tetangga, seperti Kabupaten Demak, Pati, Grobogan, Jepara dan lainnya.
Baca juga: Pemkab Batang minta utamakan ternak pejantan untuk kurban