Purwokerto (ANTARA) - Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kampunglaut Mochamad Lutfi Khamdan memastikan rob tidak mengganggu pelaksanaan Penilaian Semester Akhir Tahun (PSAT) bagi siswa yang berada di laguna Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu, Lutfi mengakui rob atau banjir pasang air laut sering menggenangi wilayah Kecamatan Kampunglaut termasuk halaman SMAN 1, karena biasa terjadi dua kali dalam sebulan, yakni pada awal bulan dan pertengahan bulan serta berlangsung selama hampir seminggu.
"Namun, genangan rob yang terjadi kali ini cukup tinggi dan berlangsung sejak pekan lalu, karena tidak hanya pasang air laut, namun juga adanya luapan Sungai Citanduy di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat, serta banjir gunung yang berasal dari Pulau Nusakambangan," katanya.
Ia mengatakan genangan banjir yang terjadi pada hari Jumat (23/5) belum terlalu tinggi, namun sejak hari Senin (26/5) genangannya bertambah tinggi hingga masuk ke seluruh ruangan di SMAN 1 Kampunglaut dengan ketinggian berkisar 10-20 centimeter.
Namun demikian, katanya, genangan banjir tersebut tidak mengganggu pelaksanaan PSAT yang diikuti 154 siswa kelas X dan XII SMAN 1 Kampunglaut.
"Alhamdulillah, anak-anak tetap semangat datang ke sekolah untuk mengikuti PSAT meskipun tetap ada satu-dua anak yang izin, karena banjir rob kali ini melanda seluruh wilayah Kecamatan Kampunglaut, tidak hanya SMA, bangunan SMP dan SD, termasuk rumah warga juga terdampak," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Seksi SMA dan SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Jawa Tengah Dwi Sucipto mengatakan pihaknya telah menerima laporan terkait dengan dampak rob yang dibarengi dengan banjir gunung dan luapan Sungai Citanduy terhadap kegiatan belajar mengajar, khususnya pelaksanaan PSAT di SMAN 1 Kampunglaut.
"Kalau rob memang sudah biasa di sana, cuma kemarin tercampur banjir dari gunung (Pulau Nusakambangan), sehingga genangannya cukup lama, masuk ke semua ruangan kantor maupun ruang kelas," katanya.
Oleh karena sudah biasa menghadapi rob dan tinggi genangan, lanjutnya, masih dinilai wajar. Pihak sekolah telah melakukan upaya penyelamatan aset dan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa, karena secara kebetulan sedang berlangsung pelaksanaan PSAT.
Lebih lanjut, dia mengatakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah telah melakukan antisipasi terhadap rob yang sering menggenangi SMAN 1 Kampunglaut.
"Dulu sekolah (SMAN 1 Kampunglaut) belum ada pagar keliling, sekarang sudah ada. Kemudian, peninggian fondasi bangunan juga sudah kita lakukan, karena kalau enggak salah tahun 2023 mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan gedung-gedung baru," katanya.
Dengan demikian, kata dia, lantai ruangan pada bangunan baru tersebut secara otomatis sudah ditinggikan untuk mengantisipasi genangan rob masuk ke ruangan kelas, kantor, dan sebagainya.
"Sebenarnya kemarin aman, artinya rob yang terjadi sebelumnya tidak sampai masuk ruangan, tapi pekan ini ditambah banjir dari sungai dan gunung, sehingga cukup berdampak," kata Dwi.
Baca juga: Satu RT di Pluit terendam banjir rob pada Selasa pagi