Solo (ANTARA) - Perusahaan penggerak literasi Nyalanesia berkomitmen memanfaatkan program literasi untuk meningkatkan kecerdasan anak bangsa.
Founder Nyalanesia Lenang Manggala di sela kegiatan Festival Literasi Nasional (FLN) di Solo, Jawa Tengah, Sabtu mengatakan tujuan program literasi adalah agar anak-anak memiliki semangat dan kemerdekaan untuk bisa belajar dan berkarya.
“Inti dari perkembangan adalah di mana anak senang dan mau belajar, setelah belajar mereka berkarya. Nanti setelah dewasa kan yang dinilai karyanya, contohnya ketika di perusahaan yang dinilai produknya,” katanya.
Oleh karena itu, ia mendorong anak agar mau dan bersemangat belajar sejak mereka masih kecil.
“Agar mereka mau belajar dan berkarya sesuai minat masing-masing. Makanya di Nyalanesia itu meskipun literasi tetapi karyanya bukan hanya tentang tulisan tapi juga pementasan seni, ada lomba ilustrasi sampul, infografis,” katanya.
Ia mengatakan literasi tidak harus membaca buku tetapi bisa juga dengan menonton video, bercakap-cakap, dan melihat gambar.
“Literasi itu kan kemampuan untuk memahami, kemudian mengaplikasikan,” katanya.
Sementara itu, kegiatan FLN tahun 2025 ini juga dimeriahkan dengan berbagai rangkaian praacara bertajuk NyalaKreatif yang sudah diselenggarakan sejak November 2024 lalu.
Ketua Pelaksana FLN Imam Subchan mengatakan rangkaian praacara FLN 2025 di antaranya Kompetisi Website Literasi, Sayembara Menulis Surat Refleksi Kurikulum Merdeka, Sayembara Mendesain Cover Buku, Sayembara Pembicara Akademika Litera, Sayembara Nyalakreatif, Sayembara Foto Karya Saya, dan Sayembara Video Pengalaman Disabilitas Berkarya.
“Total lebih dari 1.000 peserta dari berbagai wilayah Indonesia telah mengirimkan berbagai karya mulai dari tulisan, foto, desain, video hingga pementasan tari. Dari karya-karya yang terkumpul, selanjutnya akan dilakukan penjurian dan pengumuman pemenang,” katanya.
Ia mengatakan khusus untuk kategori Sayembara Nyalakreatif, selain penjurian juga akan dilakukan voting dari masyarakat umum.
Menurut dia, tingginya animo guru dan siswa untuk berkolaborasi menciptakan karya membuat Nyalanesia selangkah lebih dekat dalam mencapai mimpinya, yaitu untuk mengubah citra kegiatan literasi yang membosankan menjadi menyenangkan.
Dengan mengusung tema Merdeka Belajar, Merdeka Berkarya, penyelenggaraan FLN ke-9 ini melibatkan lebih dari 94.000 siswa dan guru dari 1.600 sekolah di seluruh Indonesia.
Melalui program-program literasi dan pelatihan Nyalanesia, para siswa dan guru tersebut telah berhasil mendapatkan sertifikasi kompetensi dan menerbitkan beragam karya fiksi dan nonfiksi. Kini, pada ajang FLN 2025 akan ditentukan nama-nama siswa, guru dan sekolah dengan karya-karya terbaiknya untuk memperebutkan total hadiah ratusan juta rupiah.