Tegal (ANTARA) - Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah memberikan pelatihan tata boga kepada keluarga yang tercatat di data tunggal sosial ekonomi nasional sebagai upaya untuk mempercepat upaya menekan kasus stunting.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono di Tegal, Rabu, mengatakan bahwa pelatihan tersebut akan berlangsung selama tiga hari mulai Rabu (21/5) hingga Jumat (23/5).
"Kami berharap melalui kegiatan ini para peserta akan memperoleh pengetahuan tentang pola makan sehat, cara mengolah makanan bergizi dengan bahan yang tersedia, serta teknik memasak yang mempertahankan kandungan nutrisi dalam makanan," katanya.
Selain itu, kata dia, kegiatan ini diharapkan mereka dapat menciptakan menu sehat bagi anak-anak dan keluarga sehingga berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di daerah ini.
Menurut dia, kegiatan pelatihan ini juga menjadi kesempatan berharga bagi keluarga yang masuk ke dalam data tunggal sosial ekonomi nasional dan data terpadu sejahtera ekonomi nasional, yaitu mereka yang berada dalam kategori prasejahtera atau membutuhkan dukungan dalam aspek ekonomi.
"Dengan meningkatkan keterampilan memasak dan memahami konsep bisnis kuliner, mereka dapat mengembangkan usaha mandiri, menciptakan peluang kerja, serta meningkatkan taraf hidup keluarga," katanya.
Dedy Yon Supriono mengatakan pelatihan ini bukan hanya tentang teknik memasak melainkan juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi dan sosial.
Dengan memiliki bekal ilmu dari kegiatan ini, kata dia, keluarga peserta memiliki kesempatan lebih besar untuk mengatasi tantangan ekonomi dan kesehatan serta berkontribusi dalam pembangunan kuliner daerah yang lebih maju.
"Saya berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi semua peserta untuk terus berinovasi dan berdaya, menciptakan masa depan yang lebih baik bagi keluarga dan masyarakat. Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, kita bisa mewujudkan Kota Tegal yang lebih sejahtera dan sehat melalui dunia kuliner," katanya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Tegal Rofiqoh mengatakan pihaknya berkomitmen melakukan berbagai upaya dalam rangka percepatan penurunan stunting seperti pemberian makanan tambahan bagi baduta (bayi dua tahun) dan ibu hamil, serta pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri di sekolah.
Kemudian melalui berbagai intervensi sensitif seperti penyediaan akses sumber air minum layak bagi kesehatan, penyediaan akses sanitasi layak (bedah rumah, jamban sehat), penyediaan dapur bersih dan sehat, dan pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga dan Pemberdayaan Masyarakat, termasuk pelatihan tata boga.
"Maksud pelaksanaan pelatihan tata boga bagi keluarga stunting dan keluarga yang masuk DTSEN seperti meningkatkan keterampilan memasak, mengedukasi tentang gizi seimbang, memberikan pendampingan, dan mengembangkan usaha kuliner," katanya.