Semarang (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah menyebut potensi gula kelapa atau gula semut Kabupaten Banyumas bisa menjadi tulang punggung ekspor keluar negeri.
"Potensi gula semut di Banyumas tersebar di 13 kecamatan dengan produksi mencapai 600 ton per bulan," kata Sarif di Semarang, Senin.
Dengan produksi sebanyak itu, kata dia, kebutuhan gula semut dunia salah satunya bisa dipasok dari Banyumas.
Oleh karena itu, lanjut dia, perlu adanya kolaborasi untuk memaksimalkan potensi ini.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu mencontohkan fasilitasi adanya sertifikasi produk maupun manajemen pemasarannya, maupun pembinaan.
"Kapasitas SDM untuk menghasilkan produk yang berkualitas harus terjaga, termasuk misalnya bagaimana pengemasan," tambahnya.
Ia juga menilai perlu ada regenerasi penderes nira kelapa yang saat ini tidak diminati oleh generasi muda yang dikhawatirkan menghambat keberlangsungan produksi.

Ia menyebut masih banyak potensi desa di Jawa Tengah yang bisa menjadi komoditas ekspor unggulan.
Namun, menurut dia, belum semua daerah memahami cara untuk memaksimalkan potensi tersebut.
"Di sinilah pentingnya kolaborasi berbagai pihak. Termasuk tentunya pembinaan atas produk yang ada hingga bagaimana pemasarannya," katanya.
Ia menuturkan negara harus hadir untuk memastikan produk-produk desa tersebut benar-benar bisa bermanfaat.