Boyolali (ANTARA) - Ratusan ekor sapi berbagai jenis dari sejumlah daerah di Indonesia mengikuti kontes yang diselenggarakan oleh Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu.
Ketua MPR RI Ahmad Muzani di sela Kontes dan Expo Sapi APPSI Boyolali Piala Ketua MPR RI Tahun 2025 mengatakan kontes tersebut diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.
"Ini menjadi upaya kami mempersembahkan hewan ternak pada yang akan korban dengan kualitas terbaik, terunggul, dan sesuai syariah," katanya.
Terkait dengan kemungkinan kontes serupa yang memperebutkan Piala Presiden, diharapkan dapat terealisasi tahun depan atau di akhir tahun ini.
"Insyaallah kelihatan di setiap kontes sapi sambutan masyarakat sangat besar. Harapannya tahun ini atau tahun depan bisa diadakan Piala Presiden," katanya.
Ia juga mengapresiasi apabila Presiden Prabowo Subianto bersedia memberikan piala untuk kontes sapi ini.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan beternak sapi bukan hanya bisnis tapi juga bagian dari budaya berkeluarga.
"Ternak itu adalah harta. Kami di Kementerian Pertanian, satu hal yang diwanti-wanti soal penyakit, dua tahun lalu kita kena wabah PMK dan alhamdulillah berlangsung berangsur-angsur bisa kami tekan," katanya.
Pihaknya juga meminta kerja sama dari APPSI agar menyampaikan kepada peternak untuk memperhatikan adanya tanda-tanda PMK.
"Vaksin disiapkan, tapi kalau sampai tidak kebagian bisa vaksin mandiri, biayanya hanya Rp25.000/ekor, tujuannya agar sapi bebas dari penyakit mulut dan kuku," katanya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga membawa dua ekor sapi dengan berat masing-masing 800 kg untuk hadiah kontes sapi kali ini.
Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyatakan, kontes dan expo hewan sapi di Kabupaten Boyolali menjadi penanda bahwa Jawa Tengah sebagai salah satu lumbung ternak nasional.
"Ini kebanggaan, bahwa hari ini di Boyolali jadi 'tetenger' (penanda) dan saksi sejarah adanya kontes sapi," kata Luthf.
Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan menjadi pemicu para peternak agar lebih banyak berkontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Luthfi menjelaskan, potensi swasembada ternak di Jawa Tengah sangat besar. Provinsi dengan jumlah penduduk sekitar 37 juta jiwa tersebut bahkan menjadi salah satu lumbung ternak nasional.
Produksi hasil ternak Jawa Tengah telah memberikan sumbangsih yang cukup besar bagi nasional. Rinciannya antara lain 930 ribu ton daging atau 18,83 persen dari total nasional, susu 76 ribu ton atau 9,4 persen total nasional, dan telur 902 ribu ton atau 13,1 persen total nasional. Sementara sekitar 60 persen produksi hasil ternak Jawa Tengah dipenuhi oleh Kabupaten Boyolali.
"Adanya event ini akan memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai penyumbang hewan ternak nasional," kata dia.
Oleh karenanya, Ia berharap event tersebut perlu sering diselenggarakan di Jawa Tengah.
Menurut Luthfi, sektor peternakan sangat penting untuk penyediaan protein hewani dalam rangka membangun kualitas dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM).
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen mendorong pertumbuhan sektor peternakan melalui program-program strategis. Di antaranya penyediaan bibit unggul, pelatihan teknis, penguatan rantai pasok serta sosialisasi melalui kegiatan inovatif.
"Ada di Wonosobo, Tegal, ada lagi di Slawi kemudian Blado Batang. Itu bisa untuk mengembangkan potensi sapi," kata Luthfi.