Purwokerto (ANTARA) - Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno mengatakan, Purwokerto Half Marathon 2025 yang akan digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Pemerintah Kabupaten Banyumas pada Minggu (11/5) menjadi ajang mendukung pengembangan sport tourism di wilayah itu.
"Kenapa event (acara, red.) ini diselenggarakan di Purwokerto? Kami dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ingin mendorong pengembangan wisata-wisata bagi semua wilayah di Jawa Tengah, di kawasan Borobudur sudah ada tersendiri, di kawasan Tawangmangu ada Sikap Rogo di sana, dan kami ingin event Purwokerto Half Marathon ini bisa sebesar Sikap Rogo dan sebagainya," katanya saat konferensi pers "Purwokerto Half Marathon 2025" di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu malam.
Ia mengatakan berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi banyak ditopang dari sektor konsumsi, sehingga pihaknya ingin mendatangkan orang-orang dari luar Jawa Tengah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, salah satunya melalui penyelenggaraan Purwokerto Half Marathon.
Oleh karena itu, kata dia, Purwokerto Half Marathon yang telah diselenggarakan oleh Pemprov Jateng sejak tahun 2024 sebagai bagian dari agenda kegiatan "Sport Tourism (jenis pariwisata yang menggabungkan olahraga dengan kegiatan wisata, red.) Jawa Tengah".
"Kami berpesan untuk event lari ini yang perlu menjadi catatan adalah yang pertama masalah rute yang steril. Steril tetapi tidak mengganggu aktivitas masyarakat, inilah yang mungkin menjadi PR yang agak berat karena jalan ditutup tetapi masyarakat tidak terganggu," katanya.
Sementara yang kedua, kata dia, salah satu hal yang sering memberi kesan bagi para pelari adalah respons positif dari masyarakat.
Dengan demikian ketika masyarakatnya ramah, lanjut dia, para pelari akan selalu ingin untuk mengikuti ajang tersebut pada tahun-tahun berikutnya.
"Wisata ini karena mendatangkan orang tentu saja berdampak pada perekonomian di Banyumas. UMKM juga bisa berkembang dan itu harus kita jaga," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh Pemprov Jateng, perputaran ekonomi saat penyelenggaraan Purwokerto Half Marathon 2024 mencapai Rp6,4 miliar.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya memperkirakan perputaran ekonomi pada gelaran Purwokerto Half Marathon 2025 akan lebih tinggi dari sebelumnya mengingat jumlah pesertanya mencapai 4.500 orang atau meningkat dari tahun 2024 yang tercatat sebanyak 3.300 pelari.
"Nanti yang ini akan kami evaluasi setelah event selesai," katanya menegaskan.
Lebih lanjut, Sumarno mengatakan secara geografis, Banyumas memiliki potensi besar untuk penyelenggaraan sport tourism seperti lari, sepeda, dan sebagainya.
Bahkan, dia mengaku sempat mengikuti kegiatan Baturraden Trail Run di kawasan wisata Baturraden, Kabupaten Banyumas.
"Saya coba bandingkan dengan tempat lain, itu luar biasa di Baturraden karena potensi alamnya luar biasa. Jadi, dingin, pemandangannya bagus, banyak pohon, tidak banyak tempat yang seperti itu," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya juga akan kembali menggelar kegiatan tur sepeda berupa Tour of Baturraden untuk kedua kalinya pada bulan September 2025.
Sementara itu, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengharapkan Purwokerto Half Marathon dapat diselenggarakan secara rutin setiap tahun.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan terus berupaya menyelenggarakan berbagai kegiatan di Banyumas paling tidak satu kegiatan dalam sebulan.
"Event seperti ini tahun kemarin perputaran ekonominya bisa mencapai Rp6,4 miliar, saya yakin tahun ini bisa di atas Rp8 miliar. Bayangkan kalau ini terjadi setiap bulan terjadi di Purwokerto atau Banyumas, itu perputaran uang yang cukup besar sekali," katanya.
Berdasarkan data dari panitia, kegiatan Purwokerto Half Marathon 2025 terdiri atas empat kategori lomba lari, yakni 21 kilometer, 10 kilometer, 5 kilometer, serta 3 kilometer yang diikuti 4.500 pelari dari berbagai daerah dan sekitar 50 persennya berasal dari luar Jawa Tengah.
Baca juga: Sosialisasi Program JKN ke Komunitas Kanker Darah Kabupaten Banyumas