Kudus (ANTARA) - Penyuluh Agama Islam asal Kabupaten Kudus Mc. Mifrohul Hana Raih meraih juara 1 Penyuluh Agama Islam (PAI) Award 2025 Tingkat Provinsi Jawa Tengah dalam kategori penguatan moderasi beragama.
"Mudah-mudahan ketika menjadi wakil Jateng untuk maju ke tingkat nasional juga bisa juara, sehingga bisa menjadi penyemangat para Penyuluh Agama Islam di Kabupaten Kudus," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus Suhadi di Kudus, Sabtu.
Sebelum maju ke tingkat provinsi, kata dia, Mc. Mifrohul Hana mengikuti seleksi tingkat kabupaten yang diikuti 75 peserta dan menjadi yang terbaik, sehingga berhak maju ke tingkat provinsi.
Alhamdulillah, kata dia, bisa juara, sehingga menjawab penantian panjang, karena Kantor Kemenag Kudus juga pernah memiliki perwakilan juara tingkat provinsi pada tahun 2009.
"Kami berharap tidak sekadar seremonial, karena kesempatan tersebut juga bisa menjadi ajang meningkatkan kompetensi sekaligus reward bagi PAI yang kreatif dan inovatif. Mudah-mudah menjadi penyemangat PAI lainnya untuk mengikuti jejak Mc. Mifrohul Hana," ujarnya.
Sementara itu, Mc. Mifrohul Hana menambahkan PAI Award 2025 yang diselenggarakan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jateng diikuti 34 peserta dari sembilan kategori lomba yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di provinsi itu.
Sementara final seleksi lomba, kata dia, berlangsung tanggal 7–8 Mei 2025 secara daring melalui platform Zoom Meeting.
Mc. Mifrohul Hana atau dikenal dengan sapaan Gus Hana berpartisipasi dalam kategori penguatan moderasi beragama, bersama tiga peserta lainnya dari Kabupaten Jepara, Kota Semarang, dan Sukoharjo.
Dengan penuh dedikasi, inovasi, serta ketajaman pemikiran, dia berhasil meraih juara 1 dalam kategori tersebut.
Prestasi ini merupakan capaian yang membanggakan, tidak hanya bagi Kabupaten Kudus, tetapi juga bagi Provinsi Jawa Tengah, khususnya dalam upaya membumikan nilai-nilai moderasi beragama secara konstruktif di tengah masyarakat.
Salah satu program unggulan yang mengantarkan dia meraih penghargaan tersebut, yakni pengembangan Aplikasi Si Gandrung (Konsultasi Moderasi Beragama dan Resensi Buku Pejuang Agama), sebuah platform digital yang mendukung edukasi dan internalisasi nilai-nilai keagamaan yang moderat.
Melalui aplikasi tersebut, dia juga menulis dan menerbitkan 18 buku karya pribadi, yang menjadi rujukan dan inspirasi bagi masyarakat dalam memahami dan mengamalkan prinsip moderasi beragama secara arif dan bijaksana.
"Hal paling penting adalah buku tentang Moderasi Beragama dan Buku Pejuang Agama atau Tokoh Moderasi Beragama (Buku Jejak Ulama Nusantara) di Kabupaten Kudus yang meneruskan Jejak Perjuangan Kanjeng Sunan Kudus dengan teposelironya (toleransi)," ujar Mifrohul Hana.
Atas prestasinya itu, Gus Hana menjadi wakil Jateng untuk mengikuti lomba serupa tingkat nasional tahun 2025.
Baca juga: Cegah judi "online", Kemenag terjunkan 50 ribu penyuluh agama