Purwokerto (ANTARA) - Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Prof Akhmad Sodiq mengatakan untuk mengembangkan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) membutuhkan inovasi, sains, dan teknologi.
"Perguruan tinggi siap untuk mendorong terutama untuk wirausaha yang berbasis sains," katanya saat pembukaan kegiatan Entrepreneur Hub Terpadu Banyumas 2025 yang diselenggarakan Kementerian UMKM di Unsoed Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.
Ia mengatakan Unsoed berada di pedesaan dan memiliki visi untuk pengembangan sumber daya pedesaan dan kearifan lokal.
Menurut dia, hal itu erat kaitannya dengan pemberdayaan dan pengembangan UMKM.
Oleh karena itu, kata dia, Unsoed siap berkolaborasi untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan oleh Presiden Prabowo Subianto, yaitu percepatan swasembada pangan, percepatan ketahanan energi dan air, serta pengentasan kemiskinan melalui UMKM.
"Kemudian, satu hal lagi yang harus menjadi tanggung jawab kita bersama, di Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi ada tantangan bersama, yaitu berkaitan dengan APK, Angka Partisipasi Kasar," katanya.
Menurut dia, APK nasional mendekati angka 35-37 tapi begitu mendekati Singapura dan sebagainya, angkanya mendekati 80, sehingga ketertinggalannya sangat jauh.
Selain itu, kata dia, begitu APK naik harus diikuti dengan target bahwa indikator utama para lulusan harus berkualitas dan mampu berdaya saing.
"Setiap perguruan tinggi dituntut untuk lulusannya siap bekerja namun harus gaji minimal 1,5 UMR (Upah Minimum Regional)," katanya.
Lebih lanjut, Prof Sodiq mengaku sempat menjadi konsultan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto hingga enam kali pergantian kepala kantor tersebut.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya merumuskan tiga hal, yakni penguatan kelembagaan kelompok yang harus menjadi tanggung jawab bersama.
"Hal yang kedua, tugas perguruan tinggi dan lembaga-lembaga riset adalah memfasilitasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini harapannya teknologi-teknologi yang terapan dan juga proven (terbukti), proven bukan hanya di aspek peningkatan produksi, namun juga memperoleh profit," katanya.
Sementara level yang ketiga, kata dia, berkaitan dengan fasilitasi pembiayaan yang juga menjadi tanggung jawab bersama.
"Mudah-mudahan ini akan berdampak ke masyarakat, bersama-sama mengokohkan UMKM dan meningkatkan kekuatan kemandirian ekonomi yang ada di NKRI yang kita cintai ini," katanya.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian UMKM dan Unsoed Purwokerto yang dilakukan oleh Sekretaris Kementerian UMKM Arif Rahman Hakim dan Rektor Unsoed Prof Akhmad Sodiq serta disaksikan oleh Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza.
Selain itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Unsoed dan Wadhwani Foundation untuk menjalin kolaborasi strategis yang diharapkan menjadi langkah nyata dalam mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, juga menciptakan lapangan kerja.
Baca juga: Bupati: Banyumas miliki potensi besar dalam pengembangan UMKM