Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, membagikan tablet penambah darah terhadap pelajar perempuan sekaligus mengkampanyekan pola hidup sehat untuk mencegah kasus stunting atau tengkes.
"Tablet penambah darah ini akan diberikan kepada perempuan pelajar setiap sepekan sebagai upaya mencegah anemia. Sasarannya memang kaum perempuan karena yang mengalami menstruasi sehingga perlu diberikan tablet penambah darah," kata Wakil Bupati Kudus Bellinda Birton saat menghadiri acara Gerakan Cegah Stunting dengan aksi Bergizi di Madrasah Aliyah (MA) NU Banat Kudus, Kamis.
Menurut dia upaya pencegahan stunting perlu dimulai sejak usia remaja, khususnya usia SMP dengan memberikan suplemen penambah darah setiap pekannya karena perempuan yang mengalami menstruasi.
Ia juga menginstruksikan Dinas Kesehatan Kudus untuk melakukan pengawasan serta guru di sekolah juga diminta berperan aktif mengawasi anak didiknya untuk minum tablet penambah darah secara rutin di sekolah.
Upaya lain untuk pencegahan stunting, yakni dengan intervensi pemberian makanan bergizi terhadap balita yang dicurigai stunting.
"Kami juga membutuhkan dukungan banyak pihak, karena hasil kolaborasi sebelumnya berhasil menurunkan angka stunting di Kudus menjadi 15,7 persen pada tahun 2023, dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan di bawah target nasional sebesar 19 persen," ujarnya.
Keberhasilan tersebut, kata dia, juga peran dari tenaga kesehatan untuk mengedukasi masyarakat agar membiasakan pola hidup sehat, termasuk terhadap para pekerja rokok agar anaknya yang masih balita diperhatikan asupan gizinya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi menambahkan angka kasus stunting di Kudus memang cenderung turun, meskipun untuk tahun 2024 angkanya belum dirilis secara nasional.
"Tetapi, targetnya tahun 2024 bisa turun di bawah angka 14 persen," ujarnya.
Ia mengungkapkan secara temuan kasus stunting memang menurun dari sebelumnya 2.700 kasus pada tahun 2023, kemudian tahun 2024 turun menjadi 2.300 kasus.
Melalui aksi "Gerakan Cegah Stunting dengan aksi Bergizi" ini, kata dia, pihaknya juga mengkampanyekan gerakan makan bergizi dan membiasakan pola hidup sehat serta olahraga yang cukup.
Untuk suplemen tambah darah, kata dia, diberikan secara gratis, sehingga pihak sekolah diminta mengambilnya secara rutin karena nantinya suplemen tersebut diberikan setiap pekan. Sedangkan siswa yang menstruasi diberikan setiap hari.
Baca juga: Demak targetkan kasus stunting turun jadi dua persen