Demak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak, Jawa Tengah, menambah jumlah puskesmas pembantu (pustu) dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp7,9 miliar untuk membangun tujuh pustu baru sebagai upaya mendekatkan layanan kesehatan terhadap masyarakat.
"Untuk saat ini pustu di Kabupaten Demak baru 52 pustu yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Demak," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Demak Ali Maimun di Demak, Kamis.
Dengan adanya penambahan tujuh pustu baru, kata dia, maka semakin mendekatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Sedangkan desa yang belum ada pustu, biasanya ada Pos Kesehatan Desa (PKD)/poskesdes sebagai tempat pelayanan kesehatan.
Anggaran untuk pembangunan ketujuh pustu tersebut, lanjutnya, berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Selain membangun tujuh pustu baru, kata dia, tahun 2025 dengan anggaran yang sama melakukan perbaikan empat pustu yang sebelumnya ada, namun perlu ada perbaikan bangunan.
Ia mengatakan peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan juga dilakukan melalui perbaikan puskesmas, antara lain rehabilitasi Puskesmas Bonang Satu dan Puskesmas Kebonagung.
Dari rencana rehabilitasi kedua puskesmas tersebut, lanjutnya, dukungan anggaran berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk perbaikan Puskesmas Kebonagung sebesar Rp1,9 miliar dan Puskesmas Bonang sebesar Rp500 jutaan.
Ia mengungkapkan penambahan pustu untuk mendukung program integrasi layanan primer.
"Nantinya, setiap desa ada pustu. Kalaupun di desanya ada PKD yang menjadi milik desa, nantinya difungsikan sebagai pustu," ujarnya.
Nantinya, kata dia, PKD akan diperkuat dengan penguatan sumber daya manusia mulai dari perawat dan bidan.
Baca juga: Bupati dan DPRD Demak setujui tiga perda