Semarang (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah menyebut perlindungan terhadap tembakau sebagai salah satu komoditas strategis akan turut meningkatkan kesejahteraan petaninya.
"Tembakau menjadi komoditas penggerak perekonomian. Bahkan, Jawa Tengah merupakan salah satu sentra industri hasil tembakau (IHT) terbesar di Indonesia," kata Sarif di Semarang, Minggu.
Menurut dia, hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya pabrik rokok, petani tembakau, hingga tenaga kerja yang terserap di industri tersebut.
Oleh karena itu, lanjut dia, komoditas tembakau perlu mendapat perhatian, salah satunya dengan meningkatkan kualitas produksi.
"Para petani tembakau bisa diberikan pelatihan, misalnya memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai pemupukan yang tepat, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi tembakau mereka secara signifikan," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Upaya lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, kata dia, yakni dengan memperbaiki tata niaga tembakau.

Ia menambahkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) juga dapat digunakan untuk peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan sektor IHT, pembinaan lingkungan sosial, termasuk pemberantasan barang kena cukai ilegal.
Menurut dia, di Jawa Tengah terdapat sentra-sentra penghasil tembakau yang antara lain tersebar di Kabupaten Temanggung, Wonosobo, Kendal, Demak, Kebumen, Purworejo, Semarang, Klaten, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Blora, Banjarnegara, dan Rembang.