Titik api di TPA Jatibarang terus berkurang
Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebutkan titik api di bekas kebakaran kawasan Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Jatibarang terpantau terus berkurang seiring dengan bantuan water bombing.
"Tadi pagi dimonitor masih ada enam titik. Jadi, dari 30 titik sekarang sudah enam titik," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, saat memantau pendinginan TPA Jatibarang Semarang, Minggu.
Proses pemadaman kebakaran TPA Jatibarang telah memasuki tahap pendinginan sejak Selasa (19/9) lalu yang diperkirakan berlangsung seminggu, dan dituntaskan dengan metode water bombing.
Water bombing atau gempuran bom air yang digunakan juga untuk pemadaman TPA Putri Cempo Solo dan lereng Gunung Bromo, sudah sejak Sabtu (23/9) berlangsung di TPA Jatibarang.
Operasi water bombing dilakukan menggunakan helikopter jenis Super Puma milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mengambil air dari Waduk Jatibarang dengan kapasitas angkut 4.000 liter air.
"Ini adalah sortie (pengambilan air) kedua yang dilakukan untuk pemadaman di wilayah TPA Jatibarang. Kemarin ada 52 kali penyemprotan," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Meski titik api sudah berkurang, kata dia, diprediksi di dasar gunungan sampah masih ada sisa bara api yang sewaktu-waktu dapat menyala kembali sehingga perlu diwaspadai.
"Sebenarnya dari permukaan sudah tidak kelihatan. Dilihat dari drone apinya sudah hilang dan sudah tidak ada asap. Tapi, tahu-tahu pagi-pagi tadi masih ada enam titik api lagi," katanya.
Karena itu, kata dia, rencananya water bombing akan menuntaskan pendinginan bekas kebakaran hingga Senin (25/9) besok agar sisa-sisa bara api yang masih ada bisa dipadamkan sepenuhnya.
"Mudah-mudahan dua hari ini apinya bisa padam. Karena jika sampahnya ini seperti tanah gambut maka bara apinya sampai ke dalam-dalam," katanya.
"Hasil koordinasi dengan Pak Kolonel Hery Setiono (Tenaga Ahli Kepala BNPB) hari ini ada 3 sortie, yang satu sortie-nya tiga jam dimulai setengah delapan (07.30 WIB). Kemudian sudah sekitar 16 kali (rit). Rencananya besok satu hari lagi (water bombing)," pungkas Ita.
Sebelumnya, kebakaran melanda kawasan TPA Jatibarang, Kota Semarang, pada Senin (18/9) siang dan baru memasuki proses pendinginan pada Selasa (19/9) lalu sekitar pukul 04.00 WIB.
Setidaknya ada luasan dua zona yang terbakar di TPA Jatibarang mencapai lima hektare. Masing-masing zona, satu yang merupakan bekas TPA sampah yang sudah tidak digunakan lagi dan zona bekas pabrik pupuk yang berada di bawahnya.
"Tadi pagi dimonitor masih ada enam titik. Jadi, dari 30 titik sekarang sudah enam titik," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, saat memantau pendinginan TPA Jatibarang Semarang, Minggu.
Proses pemadaman kebakaran TPA Jatibarang telah memasuki tahap pendinginan sejak Selasa (19/9) lalu yang diperkirakan berlangsung seminggu, dan dituntaskan dengan metode water bombing.
Water bombing atau gempuran bom air yang digunakan juga untuk pemadaman TPA Putri Cempo Solo dan lereng Gunung Bromo, sudah sejak Sabtu (23/9) berlangsung di TPA Jatibarang.
Operasi water bombing dilakukan menggunakan helikopter jenis Super Puma milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mengambil air dari Waduk Jatibarang dengan kapasitas angkut 4.000 liter air.
"Ini adalah sortie (pengambilan air) kedua yang dilakukan untuk pemadaman di wilayah TPA Jatibarang. Kemarin ada 52 kali penyemprotan," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Meski titik api sudah berkurang, kata dia, diprediksi di dasar gunungan sampah masih ada sisa bara api yang sewaktu-waktu dapat menyala kembali sehingga perlu diwaspadai.
"Sebenarnya dari permukaan sudah tidak kelihatan. Dilihat dari drone apinya sudah hilang dan sudah tidak ada asap. Tapi, tahu-tahu pagi-pagi tadi masih ada enam titik api lagi," katanya.
Karena itu, kata dia, rencananya water bombing akan menuntaskan pendinginan bekas kebakaran hingga Senin (25/9) besok agar sisa-sisa bara api yang masih ada bisa dipadamkan sepenuhnya.
"Mudah-mudahan dua hari ini apinya bisa padam. Karena jika sampahnya ini seperti tanah gambut maka bara apinya sampai ke dalam-dalam," katanya.
"Hasil koordinasi dengan Pak Kolonel Hery Setiono (Tenaga Ahli Kepala BNPB) hari ini ada 3 sortie, yang satu sortie-nya tiga jam dimulai setengah delapan (07.30 WIB). Kemudian sudah sekitar 16 kali (rit). Rencananya besok satu hari lagi (water bombing)," pungkas Ita.
Sebelumnya, kebakaran melanda kawasan TPA Jatibarang, Kota Semarang, pada Senin (18/9) siang dan baru memasuki proses pendinginan pada Selasa (19/9) lalu sekitar pukul 04.00 WIB.
Setidaknya ada luasan dua zona yang terbakar di TPA Jatibarang mencapai lima hektare. Masing-masing zona, satu yang merupakan bekas TPA sampah yang sudah tidak digunakan lagi dan zona bekas pabrik pupuk yang berada di bawahnya.