Bupati Banyumas minta anggota PPS Pemilu 2024 jaga kesehatan
Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Achmad Husein meminta seluruh anggota panitia pemungutan suara (PPS) Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 untuk menjaga kesehatan agar tragedi yang terjadi pada Pemilu Serentak 2019 tidak terulang lagi.
"Utamanya adalah mereka (anggota PPS) bisa jaga kesehatan dan staminanya, jangan dipaksakan, sehingga tidak terjadi sampai petugas itu meninggal dunia. Dulu (saat Pemilu 2019) banyak yang meninggal dunia," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Bupati mengatakan hal itu kepada wartawan usai menghadiri acara pelantikan dan pengambilan sumpah terhadap 993 anggota PPS dari 331 desa/kelurahan se-Kabupaten Banyumas yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat di Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto.
Oleh karena itu, kata dia, hal tersebut menjadi pesan pertama yang disampaikan untuk anggota PPS yang baru dilantik.
"Itu (anggota PPS yang meninggal dunia, red.) jangan sampai terjadi lagi," tegasnya.
Adapun pesan yang kedua, kata dia, anggota PPS harus bekerja secara profesional, berintegritas, jujur, adil, dan memberikan dedikasi kepada masyarakat, bukan untuk golongan maupun saudaranya dan diri sendiri.
"Bismillah, semuanya akan berjalan lancar karena ini untuk kepentingan bangsa dan negara ke depan," kata Bupati.
Ketua KPU Kabupaten Banyumas Imam Arif Setiadi mengatakan ada tiga tugas yang harus segera dilaksanakan oleh anggota PPS, yakni tugas pertama adalah perekrutan panitia pemutakhiran data pemilih (pantarlih).
Selanjutnya tugas kedua, kata dia, pemetaan tempat pemungutan suara (TPS) dan tugas ketiga berupa verifikasi faktual terhadap dukungan bagi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
"Itu tiga tugas yang harus langsung dikerjakan oleh PPS. Sebenarnya sebelum ini (pelantikan, red.) mereka telah membantu kami untuk memetakan TPS," jelasnya.
"Utamanya adalah mereka (anggota PPS) bisa jaga kesehatan dan staminanya, jangan dipaksakan, sehingga tidak terjadi sampai petugas itu meninggal dunia. Dulu (saat Pemilu 2019) banyak yang meninggal dunia," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Bupati mengatakan hal itu kepada wartawan usai menghadiri acara pelantikan dan pengambilan sumpah terhadap 993 anggota PPS dari 331 desa/kelurahan se-Kabupaten Banyumas yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat di Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto.
Oleh karena itu, kata dia, hal tersebut menjadi pesan pertama yang disampaikan untuk anggota PPS yang baru dilantik.
"Itu (anggota PPS yang meninggal dunia, red.) jangan sampai terjadi lagi," tegasnya.
Adapun pesan yang kedua, kata dia, anggota PPS harus bekerja secara profesional, berintegritas, jujur, adil, dan memberikan dedikasi kepada masyarakat, bukan untuk golongan maupun saudaranya dan diri sendiri.
"Bismillah, semuanya akan berjalan lancar karena ini untuk kepentingan bangsa dan negara ke depan," kata Bupati.
Ketua KPU Kabupaten Banyumas Imam Arif Setiadi mengatakan ada tiga tugas yang harus segera dilaksanakan oleh anggota PPS, yakni tugas pertama adalah perekrutan panitia pemutakhiran data pemilih (pantarlih).
Selanjutnya tugas kedua, kata dia, pemetaan tempat pemungutan suara (TPS) dan tugas ketiga berupa verifikasi faktual terhadap dukungan bagi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
"Itu tiga tugas yang harus langsung dikerjakan oleh PPS. Sebenarnya sebelum ini (pelantikan, red.) mereka telah membantu kami untuk memetakan TPS," jelasnya.