Polisi masih selidiki kasus ledakan di Desa Randegan
barang bukti yang ditemukan di TKP sedang dibawa ke Laboratorium Forensik dan kami tetap melanjutkan pemeriksaan
Purwokerto (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas, Jawa Tengah, hingga saat ini masih menyelidiki kasus ledakan yang menewaskan seorang warga di Grumbul Leler RT 04 RW 01, Desa Randegan, Selasa (14/6) sore.
"Jadi, kemarin kami sudah sampaikan bahwa untuk perkembangan petasan, barang bukti yang ditemukan di TKP sedang dibawa ke Laboratorium Forensik dan kami tetap melanjutkan pemeriksaan," kata Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi Edy Suranta Sitepu di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah Jawa Tengah terkait dengan kandungan dari barang bukti yang disita dari tempat kejadian perkara (TKP).
Selain itu, pihaknya masih menyelidiki dari mana barang-barang tersebut berasal.
"Kalau lamanya (lama pemeriksaan, red.), nanti saya koordinasikan lagi," kata Kapolresta.
Baca juga: Kapolresta : Ledakan di Desa Randegan "low explosive"
Menurut dia, tidak semua barang bukti yang ditemukan di TKP itu bisa dibawa ke Labfor sehingga sebagian disisihkan.
"Ada beberapa karung. Saya belum bisa sampaikan jenis-jenisnya karena menunggu dari Laboratorium Forensik ya, walaupun sudah disampaikan tetapi nanti tunggu resminya saja dari Labfor," katanya.
Kapolresta mengakui jika ada sebagian barang bukti yang ditemukan di TKP itu selanjutnya dimusnahkan di eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gunung Tugel.
Akan tetapi, dia belum bisa menjelaskan berapa banyak barang bukti yang dimusnahkan di Gunung Tugel.
"Untuk itu, nanti akan kami informasikan lebih lanjut karena itu kan nanti ada berita acara penyerahan kepada tim pemusnah," kata Kombes Edy.
Baca juga: Ledakan di Banyumas, Labfor Polda Jateng kembali periksa TKP
Disinggung mengenai dugaan tujuan pembuatan bahan petasan tersebut mengingat saat sekarang bukan musim petasan, Kapolresta mengatakan karena pemiliknya meninggal dunia dalam ledakan tersebut, maka pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang mengetahui kegiatan korban, termasuk keluarganya.
"Seperti yang saya sampaikan kemarin bahwa korban ini kan membeli bahan-bahan dan kemudian meracik sendiri menjadi bahan-bahan petasan yang ada di dalam petasan. Itu yang kemudian meledak saat dia kerjakan," katanya.
Baca juga: Ledakan di Banyumas, polisi temukan bahan peledak di TKP
Saat ditanya kemungkinan adanya indikasi bahan petasan itu untuk memenuhi kebutuhan kegiatan pertambangan, dia mengatakan tidak ada indikasi ke arah tersebut. "Tidak ada, untuk saat ini, sejauh ini tidak kami temukan," katanya.
Seperti diwartakan, insiden ledakan yang terjadi pada hari Selasa (14/6) pukul 17.30 WIB di Grumbul Leler RT 04 RW 01, Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, mengakibatkan seorang warga bernama Ahmad Bustomi (28) meninggal dunia.
Baca juga: Terjadi ledakan di Banyumas, satu tewas
"Jadi, kemarin kami sudah sampaikan bahwa untuk perkembangan petasan, barang bukti yang ditemukan di TKP sedang dibawa ke Laboratorium Forensik dan kami tetap melanjutkan pemeriksaan," kata Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi Edy Suranta Sitepu di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah Jawa Tengah terkait dengan kandungan dari barang bukti yang disita dari tempat kejadian perkara (TKP).
Selain itu, pihaknya masih menyelidiki dari mana barang-barang tersebut berasal.
"Kalau lamanya (lama pemeriksaan, red.), nanti saya koordinasikan lagi," kata Kapolresta.
Baca juga: Kapolresta : Ledakan di Desa Randegan "low explosive"
Menurut dia, tidak semua barang bukti yang ditemukan di TKP itu bisa dibawa ke Labfor sehingga sebagian disisihkan.
"Ada beberapa karung. Saya belum bisa sampaikan jenis-jenisnya karena menunggu dari Laboratorium Forensik ya, walaupun sudah disampaikan tetapi nanti tunggu resminya saja dari Labfor," katanya.
Kapolresta mengakui jika ada sebagian barang bukti yang ditemukan di TKP itu selanjutnya dimusnahkan di eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gunung Tugel.
Akan tetapi, dia belum bisa menjelaskan berapa banyak barang bukti yang dimusnahkan di Gunung Tugel.
"Untuk itu, nanti akan kami informasikan lebih lanjut karena itu kan nanti ada berita acara penyerahan kepada tim pemusnah," kata Kombes Edy.
Baca juga: Ledakan di Banyumas, Labfor Polda Jateng kembali periksa TKP
Disinggung mengenai dugaan tujuan pembuatan bahan petasan tersebut mengingat saat sekarang bukan musim petasan, Kapolresta mengatakan karena pemiliknya meninggal dunia dalam ledakan tersebut, maka pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang mengetahui kegiatan korban, termasuk keluarganya.
"Seperti yang saya sampaikan kemarin bahwa korban ini kan membeli bahan-bahan dan kemudian meracik sendiri menjadi bahan-bahan petasan yang ada di dalam petasan. Itu yang kemudian meledak saat dia kerjakan," katanya.
Baca juga: Ledakan di Banyumas, polisi temukan bahan peledak di TKP
Saat ditanya kemungkinan adanya indikasi bahan petasan itu untuk memenuhi kebutuhan kegiatan pertambangan, dia mengatakan tidak ada indikasi ke arah tersebut. "Tidak ada, untuk saat ini, sejauh ini tidak kami temukan," katanya.
Seperti diwartakan, insiden ledakan yang terjadi pada hari Selasa (14/6) pukul 17.30 WIB di Grumbul Leler RT 04 RW 01, Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, mengakibatkan seorang warga bernama Ahmad Bustomi (28) meninggal dunia.
Baca juga: Terjadi ledakan di Banyumas, satu tewas