Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat provinsi ini mengalami inflasi sebesar 0,64 persen pada Desember 2021.
Kepala BPS Jawa Tengah Adhi Wiriana dalam siaran pers di Semarang, Senin, mengatakan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberi kontribusi terbesar dalam inflasi Desember.
Ia menyebut sejumlah bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan hingga memicu inflasi antara lain cabai rawit, cabai merah, telur, daging ayam, dan minyak goreng
"Cabai rawit memberi andil.0,09 persen terhadap inflasi, telur ayam dan cabai merah sebesar 0,08 persen, daging ayam dan minyak goreng sebesar 0,05 persen," katanya.
Sementara enam daerah tempat dilakukannya survei indeks harga konsumen di Jawa Tengah, kata dia, seluruhnya mengalami inflasi.
"Inflasi tertinggi terjadi di Cilacap sebesar 0,82 persen, sedangkan terendah di Kudus dengan 0,05 persen," lanjutnya.
Adapun tingkat inflasi Jawa Tengah di sepanjang 2021, menurut dia, tercatat mencapai 1,70 persen.
Ia mengungkapkan kenaikan harga minyak goreng memberi kontribusi terbesar terjadinya inflasi Jawa Tengah di 2021.
Berita Terkait
Nilai tukar petani secara nasional naik 2,28 persen
Senin, 4 Maret 2024 18:18 Wib
BPS: Inflasi Jateng di Februari 2024 capai 0,57 persen
Sabtu, 2 Maret 2024 7:26 Wib
BPS Purbalingga ingatkan pentingnya publikasi daerah dalam angka
Jumat, 16 Februari 2024 9:03 Wib
BPS: Kenaikan harga beras akibat faktor cuaca dan akses infrastruktur
Kamis, 1 Februari 2024 13:43 Wib
BPS Kudus gelar diseminasihasil Sensus Pertanian 2023
Selasa, 12 Desember 2023 16:37 Wib
BPS harapkan data ST2023 bantu pemda susun rencana pembangunan
Selasa, 5 Desember 2023 15:57 Wib
Unit usaha pertanian perorangan di Jateng turun 13,25 persen
Senin, 4 Desember 2023 22:23 Wib
BPS: Indeks Pembangunan Manusia Jawa Tengah naik 0,81 persen
Jumat, 1 Desember 2023 16:25 Wib