Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat inflasi sebesar 0,34 persen yang terjadi di provinsi ini pada November 2021.
Kepala BPS Jawa Tengah Adhi Wiriana dalam siaran pers di Semarang, Rabu, mengatakan, inflasi di bulan Novermber ini merupakan yang tertinggi di sepanjang 2021.
Menurut dia, kenaikan harga sejumlah komoditas pangan menjadi pemicu terjadinya inflasi di bulan November.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau, lanjut dia, berkontribusi sebesar 0,78 persen terhadap terjadinya inflasi.
"Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya telur ayam, minyak goreng, cabai merah, serta daging ayam," katanya.
Selain itu, kata dia, kenaikan harga emas perhiasan juga memicu terjadinya inflasi.
Sementara dari enam daerah tempat dilakukannya survei indeks harga konsumen, kata dia, seluruhnya mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal yang mencapai 0,46 persen.
Sementara inflasi terendah terjadi di Kudus yang mencapai 0,31 persen.
Berita Terkait
Nilai tukar petani secara nasional naik 2,28 persen
Senin, 4 Maret 2024 18:18 Wib
BPS: Inflasi Jateng di Februari 2024 capai 0,57 persen
Sabtu, 2 Maret 2024 7:26 Wib
BPS Purbalingga ingatkan pentingnya publikasi daerah dalam angka
Jumat, 16 Februari 2024 9:03 Wib
BPS: Kenaikan harga beras akibat faktor cuaca dan akses infrastruktur
Kamis, 1 Februari 2024 13:43 Wib
BPS Kudus gelar diseminasihasil Sensus Pertanian 2023
Selasa, 12 Desember 2023 16:37 Wib
BPS harapkan data ST2023 bantu pemda susun rencana pembangunan
Selasa, 5 Desember 2023 15:57 Wib
Unit usaha pertanian perorangan di Jateng turun 13,25 persen
Senin, 4 Desember 2023 22:23 Wib
BPS: Indeks Pembangunan Manusia Jawa Tengah naik 0,81 persen
Jumat, 1 Desember 2023 16:25 Wib