Cilacap (ANTARA) - Intensitas hujan di Jawa Tengah bagian selatan, khususnya Kabupaten Cilacap dan sekitarnya, dalam beberapa waktu terakhir secara kumulatif masih masuk kategori ringan hingga sedang, kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo.
"Berdasarkan data kami per tanggal 1-9 November, di Cilacap cuma satu hari yang tidak hujan, yaitu Senin (8/11). Hari ini (9/11) sudah mulai mendung, kalau enggak sore, ya malam hari akan turun hujan," katanya di Cilacap, Selasa.
Menurut dia, intensitas hujan yang terjadi dalam periode tersebut secara kumulatif masih masuk kategori ringan hingga sedang dan belum ada peningkatan intensitas meskipun ada ancaman dampak La Nina.
Bahkan, kata dia, kondisi tersebut diprakirakan masih akan berlangsung hingga Jumat (12/11).
"Setelah kemarin tidak ada hujan, hari ini sudah ada tanda-tanda mau mulai hujan lagi. Bahkan dari pantauan satelit, siang ini di wilayah Banyumas bagian timur sudah turun hujan dengan intensitas sedang, Cilacap bagian tengah seperti Karangpucung juga sudah hujan, Banjarnegara bagian timur sudah hujan dari tadi," katanya.
Teguh mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap cuaca yang tidak menentu saat musim hujan.
"Yang perlu diwaspadai saat musim hujan kadang-kadang ada jeda berupa hari tanpa hujan selama beberapa hari, kemudian hujan lagi. Biasanya akan ada kejadian ekstrem seperti angin puting beliung atau petir yang muncul akibat adanya jeda di musim hujan," katanya.
Sebelumnya, ia mengimbau warga yang bermukim di wilayah Jateng bagian selatan maupun pegunungan tengah Jateng untuk mewaspadai peningkatan curah hujan sebagai dampak La Nina.
"Kewaspadaan musim hujan tahun 2021 ini memang harus dimaksimalkan, karena dibarengi dengan berlangsungnya La Nina yang diprediksikan bisa meningkatkan atau menambah jumlah curah hujan berkisar 40 persen hingga 70 persen. Wilayah Jawa secara umum dan khususnya Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen) tak luput dari pengaruh La Nina tersebut," katanya.