Semarang (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyatakan sosialisasi empat konsensus kebangsaan jangan berhenti di kampus saja, tetapi harus meluas hingga masyarakat.
"Penyampaian nilai-nilai kebangsaan juga harus konsisten dan mudah dipahami oleh seluruh elemen bangsa," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Senin, berdasarkan hasil Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di IAIN Palopo, Sulawesi Selatan.
"Tugas terberat adalah menyampaikan inti sari nilai-nilai kebangsaan ini kepada masyarakat, yang sesungguhnya nilai-nilai itu sudah kita miliki sejak dulu," katanya.
Hadir dalam acara tersebut, Prof. Dr. Abdul Pirol, M.Ag (Rektor Institut Agama Islam Negeri/IAIN) dan sivitas academika IAIN Palopo.
Pada acara tersebut hadir pula, antara lain Syaharuddin Alrif (Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan), H.M. Judas Amir (Wali Kota Palopo), dan Fatmawati Rusdi (Wakil Wali Kota Makassar).
Saat menjawab pertanyaan dari Presiden BEM IAIN Palopo, terkait cara mengatasi ancaman yang datang terhadap bangsa Indonesia, Lestari menegaskan, sebagai bangsa harus segera memutus penyebaran berbagai ancaman tersebut dengan memperkuat dan menerapkan nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki.
Antara lain, sebut dia, nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan kita, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Rerie, sapaan akrab Lestari berpendapat, cara penyampaian nilai-nilai kebangsaan harus mudah dan sederhana, agar inti sari dari nilai-nilai yang akan disampaikan bisa dipahami, untuk kemudian diamalkan.
Menurut Rerie, cara-cara penyampaian dalam sosialisasi empat konsensus kebangsaan yang mudah dipahami, merupakan bagian dari upaya merestorasi cara berperilaku bangsa ini lewat peningkatan pemahaman nilai-nilai kebangsaan oleh masyarakat.
Sesungguhnya, ujar anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, semua orang memiliki adaptive resilience untuk mempertahankan hal-hal yang diyakininya.
"Dalam hal mengatasi ancaman terhadap ideologi bangsa, tinggal bagaimana cara kita membangkitkan adaptive resilience dalam diri kita. Kalau semua anak negeri sadar bahwa paham radikalisme itu ancaman, saya yakin kita bisa mencegah paham tersebut meluas," ujarnya.
Rerie berpesan, agar para mahasiswa ikut mengingatkan masyarakat bahwa paham radikalisme tidak tepat untuk bangsa ini.
Sampaikan pesan itu, ujarnya, dengan cara yang mudah lewat hal-hal sederhana sesuai dengan tingkat pemahaman masyarakat.***
Berita Terkait
Wali Kota Semarang lepas empat bus untuk program mudik gratis
Sabtu, 6 April 2024 7:58 Wib
Empat menteri hadir di MK untuk memberikan keterangan pada sidang lanjutan perkara PHPU
Jumat, 5 April 2024 8:51 Wib
Empat kecamatan di Kudus belum miliki SMA negeri
Kamis, 4 April 2024 7:00 Wib
Dini sebut menteri tak perlu izin presiden untuk penuhi panggilan MK
Selasa, 2 April 2024 9:49 Wib
Empat tempat hiburan di Semarang langgar aturan jam operasional
Sabtu, 30 Maret 2024 7:25 Wib
Terdakwa korupsi di Akpol Semarang divonis empat tahun
Rabu, 27 Maret 2024 21:09 Wib
Kemenkumham serahkan empat sertifikat hak cipta ke Bupati Kebumen
Rabu, 27 Maret 2024 18:49 Wib
Pemkot Pekalongan giatkan gerakan tanam pohon di empat kecamatan
Sabtu, 23 Maret 2024 16:41 Wib