Wonosobo (ANTARA) - Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengingatkan masyarakat Kabupaten Wonosobo agar waspada terhadap tawaran-tawaran investasi menggiurkan dengan imbal hasil tinggi yang tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Sejarah investasi di Wonosobo pada sekitar 10 sampai 11 tahun silam ada ribuan nasabah Wonosobo mengalami kerugian cukup besar bahkan mencapai ratusan miliar rupiah," katanya di Wonosobo, Kamis.
Ia menyampaikan hal tersebut pada webinar sekolah pasar modal bertema investasi sehat, aman, dan menguntungkan.
Menurut Afif kerugian tersebut karena pada saat itu pemahaman perihal investasi di masyarakat masih minim dan instrumen investasinya juga belum mendapat jaminan keamanan.
"Melalui webinar ini, banyak hal yang akan disampaikan para nara sumber dari lembaga-lebaga kredibel, sehingga saya meyakini materi-materi yang diterima para peserta benar-benar mampu membuka wawasan baru yang kelak akan sangat bermanfaat," katanya.
Sekitar 350 orang bergabung dalam webinar yang menghadirkan lima nara sumber dari OJK Regional 3 Jateng-DIY, Kantor perwakilan Bursa Efek Indonesia DIY, Laboratorium dan Galeri Investasi BEI, vokasi Universitas Indonesia dan PT Reliance Sekuritas Indonesia tersebut.
Deputi Direktur Lembaga Jasa Keuangan dan Perizinan OJK Regional 3 Jateng-DIY Tias Retnani menilai banyaknya peserta webinar itu menandakan sinyal positif, produk investasi yang aman masih diminati warga.
"Sekolah Pasar modal ini tidak melulu tentang bagaimana menanam saham di bursa efek, namun juga tentang pemahaman terhadap potensi-potensi merugikan seperti munculnya fintech illegal, investasi bodong, serta bagaimana setiap investor dapat lebih cerdas memilih instrumen investasinya," katanya.
Ia mengaku sangat apresiatif terhadap sambutan Pemerintah Kabupaten Wonosobo yang bersedia membuka sarana edukasi berupa sekolah pasar modal kepada warga masyarakatnya agar mereka tidak terjebak dalam iming-iming investasi berujung petaka.
Ia menuturkan saat ini literasi investasi dan inklusi pasar modal masyarakat masih sangat rendah, yaitu di bawah 5 persen.
"Kehadiran sekolah pasar modal ini membuka kesempatan luas kepada masyarakat umum untuk dapat memahami seluk-beluk investasi, sekaligus meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal," kata Tias. ***1***
Berita Terkait
Bupati minta perpustakaan sekolah dikembangkan agar jadi rujukan utama
Selasa, 23 April 2024 8:55 Wib
Pj Bupati Kudus segera usulkan anggaran perluasan lahan TPA
Selasa, 23 April 2024 6:00 Wib
Bupati Kudus ajak generasi muda teladani semangat RA Kartini
Minggu, 21 April 2024 19:35 Wib
Bupati Purbalingga serahkan bantuan kepada keluarga terdampak longsor
Jumat, 19 April 2024 15:54 Wib
Bupati Wonosobo: Petugas MPP ujung tombak pelayanan masyarakat
Kamis, 18 April 2024 16:29 Wib
Bupati Banyumas harap revitalisasi pasar rakyat dongkrak ekonomi-PAD
Kamis, 18 April 2024 13:33 Wib
Bupati: Momentum Lebaran harus bawa semangat bagi ASN di Magelang
Rabu, 17 April 2024 8:56 Wib
Penjabat Bupati: Banyumas tidak terapkan WFO dan WFH bagi ASN
Minggu, 14 April 2024 18:28 Wib