"Pemberian pakan ternak dengan metode fermentasi ini cocok dilakukan di wilayah-wilayah tandus, peternak yang kesulitan mencari pakan dan lainnya itu bisa dengan pakan fermentasi," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di Semarang, Jumat.
Pakan ternak fermentasi bisa mengontrol kesuburan hewan kambing, lebih efektif dan efisien tidak perlu setiap hari masyarakat harus ambil rumput, serta setelah hewan ternak melahirkan bisa diatur waktunya sehingga nantinya bisa lebih cepat gemuk.
Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng mencontohkan peternakan domba di Desa Yosorejo, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, sudah menggunakan pakan ternak fermentasi dan hasilnya cukup baik.
Menurut dia, peternak di wilayah tandus atau minim rumput bisa mengadopsi pakan metode fermentasi.
"Diharapkan metode ini cocok bukan hanya di Petungkriyono, tapi malah ke arah daerah tandus. Mereka yang yang kesulitan mencari pakan dan lainnya itu bisa dengan pakan fermentasi," ujarnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng Saiful Latif menambahkan pihaknya berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui bimbingan teknis.
Dalam bimbingan teknis yang digelar tahun ini ditargetkan untuk 4.000 peserta, lanjut dia, terdapat pelatihan budidaya, pengolahan pakan, termasuk kesehatan hewan.
"Itu adalah bimbingan teknis. Yang kedua, kami juga ada bantuan dalam bentuk hibah, dalam bentuk ternak, bisa sapi, bisa kambing, bisa domba," katanya.